Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Filter Warna Suram di Instagram? Bisa Jadi Anda Depresi

Kompas.com - 26/08/2016, 07:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma,
Syafrina Syaaf

Tim Redaksi

Sumber Health.com

 

KOMPAS.com — Menurut studi, orang-orang yang mengalami depresi lebih suka menggunakan filter dengan warna suram, seperti abu-abu, hitam putih, dan foto-foto yang menggambarkan kesunyian.

Sebaliknya, orang-orang yang bahagia lebih memilih filter foto berwarna cerah.

Hasil temuan ini masih prematur untuk dinyatakan sebagai fakta solid.

Namun, peneliti masih terus menggali kemungkinan memonitor kondisi emosional negatif seseorang berdasarkan kebiasaan di media sosial.

Studi yang belum dipublikasikan oleh jurnal akademis ini telah menganalisis 40.000 foto Instagram dari 166 grup sukarelawan, di mana 70 orang dinyatakan depresi.

Peneliti menganalisis semua gaya penyuntingan foto dengan filter semua responden. Kemudian, mereka mempelajari gaya pemilihan filter menggunakan komputer algoritma untuk mendeteksi kondisi emosional.

Lalu, peneliti pun berhasil mendeteksi responden yang menderita depresi. Ternyata, memang benar ada perbedaan pemilihan filter favorit antara responden yang emosional normal dan depresi.

Selain filter foto, pemilihan kata-kata dalam kolom teks pun juga berbeda.

Responden yang ditemukan depresi lebih sering menggunakan kalimat sedih, tragis, dan sarkastis. Lalu, responden yang normal menggunakan kalimat bahagia, lucu, dan inspiratif.

“Mereka yang memilih filter foto dengan nuansa warna suram tidak menyadari bahwa mereka depresi saat itu,” jelas Christopher Danforth, PhD, Associate Professor of Mathematics and Statistics, di The University of Vermont.

Selain itu, kecenderungan orang depresi dalam bermain Instagram adalah mereka lebih banyak mengunggah foto wajah berekspresi sedih dan muram.

Para peneliti tidak menganjurkan hasil penemuan ini digunakan sebagai alat untuk mendeteksi level emosional seseorang, terutama pengguna Instagram.

Namun, menurut Ben Michaelis, PhD, penemuan ini bisa saja menjadi sahih. Sebab, orang-orang depresi mengalami perubahan gaya pikir dalam otak yang membentuk persepsi terhadap kehidupan.

“Orang depresi tidak suka bersosialisasi dan beraktivitas bersama banyak orang. Mereka berpikir lambat dan berbeda daripada orang pada umumnya. Jadi, dalam teori psikologi, memang disebutkan bahwa orang yang depresi menyukai warna-warna gelap dan sunyi,” jelas Michaelis yang menulis buku Your Next Big Thing: 10 Small Steps to Get Moving and Get Happy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com