Ini Dia yang Paling Menarik dari Uniqlo Singapura

SINGAPURA, KOMPAS.com -- Hari ini, Jumat (2/9/2016), Label mode ritel asal Jepang, Uniqlo, resmi membuka pintu Flagship Store pertama mereka di Asia Tenggara untuk para pecinta mode di Singapura dan negara sekitar.

Menghadirkan konsep U+S and The World, Uniqlo menghadirkan sebuah gerai terbesar di Asia Tenggara dengan luas lebih kurang mencapai 2700 meter.

Sebanyak 350 manekin dan 300 digital display tampil sebagai persembahan untuk konsumen agar mendapatkan pengalaman berbelanja yang berbeda dan impresif.

Salah satu yang paling menarik dari flagship store ini adalah ragam koleksi lini UT (Uniqlo Tshirt) dengan varian desain menarik dan trendi, hasil kolaborasi bersama enam sosok mode serta kreatif di dunia.

Karya serta ilustrasi dari Bruno Munari, Japanese SHODO, dan Disney Collection City Logo, hadir meramaikan koleksi UT untuk pria.

Sementara itu, BarbaPAPA graphic, BONNE MAISON, Almedahls, dan Olympia Le-Tan, memberikan sentuhan perpaduan modern dan klasik dalam koleksi UT untuk wanita.

KOMPAS.COM/SYAFRINA SYAAF Koleksi Uniqlo Tshirt hadir lengkap di flagship store Singapura

Keseluruhan koleksi UT ini dirancang untuk kali pertama di Uniqlo Singapura sebagai sisi unik yang tidak bisa Anda temukan di butik lainnya.

Menurut Tadashi Yanai, Founder dan President PT Fast Retailing, perusahaan induk Uniqlo, koleksi UT ini merupakan salah satu gerakan menghadapi pergeseran fungsi busana di era modern.

Dulu, orang mengenakan busana karena fungsinya untuk melindungi tubuh. Sekarang, busana merupakan simbol dan ekspresi diri masing-masing individu dengan karakter serta ciri khas masing-masing.

Yanai juga mengatakan bahwa Uniqlo tetap bertahan menjalankan ideologinya sebagai label busana ritel  dengan harga terjangkau, tetapi memiliki kualitas materi yang nyaman dan gaya rancang universal.

“Di New York, department store mengadakan clearance pada bulan Juni. Lalu, mereka melakukannya lagi di bulan November. Semua berjalan cepat. Sekarang, begitulah realitanya," urai Yanai pada sesi wawancara bersama media dari kawasan Asia Tenggara di Hotel Jen, Orchard Gateaway, Singapura, Kamis (1/9/2016) kemarin. 

Kondisi tersebut, kata Yanai, membuat Uniqlo terus bertahan menjaga kualitas produk yang diimbangi dengan harga bersahabat untuk konsumen.

"Uniqlo tidak selalu terpaku pada harga. Kami juga memikirkan material terbaik dan nyaman. Kami menyebutnya democration of style," pungkasnya.