Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Mode Dunia Tidak Berpengaruh di Indonesia

Kompas.com - 05/09/2016, 18:35 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

BANDUNG, KOMPAS.com — Seorang perancang busana internasional, Coco Chanel, pernah mengatakan bahwa fashion itu sangat membosankan sehingga tren terus berputar, tetapi satu yang tidak pernah lekang oleh waktu, yakni gaya.

Umumnya, tren yang mendominasi gaya busana warga dunia datang dari Eropa dan Amerika. Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut seorang perancang busana Indonesia, Riri Rengganis, tren di Indonesia selalu bergerak sendiri.

Artinya, tren di Indonesia tidak mengikuti tren yang berlaku di dunia.

“Tren dunia enggak terlalu berpengaruh, kita kan punya market sendiri,” jelas Riri kepada Kompas.com saat ditemui seusai acara Baduy, Brands & Trends di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (3/9/2016).

Dia lanjut memberi contoh, seperti di daerah Bali, orang-orang di sana cenderung lebih menyukai busana yang cocok untuk ke pantai.

Kemudian di Jakarta pun memiliki gaya busana yang berbeda, seperti lebih funky.

Sementara orang-orang di daerah Kalimantan lebih menyukai warna-warna yang cerah.

“Indonesia enggak bisa dianggap sama seperti market dunia karena semua punya selera yang berbeda-beda,” tuturnya.

Oleh karena itu, Indonesia pun sangat berbeda dengan keadaan di Amerika dan Eropa. Menurut Riri, tren fashion di sana lebih terlihat. Jika sedang tren warna hitam, hampir semua orang mengenakan busana hitam.

Melihat hal ini, perancang busana dari label Indische menganggap bahwa trend forecasting ini sebenarnya penting untuk Indonesia.

Sebab, banyak juga produk Indonesia yang tidak laku jika dijual di luar negeri karena terlalu kreatif dan beragam.

Jadi, apabila nantinya Indonesia mengikuti tren dunia maka kemungkinan besar bisnis mode Indonesia akan lebih maju. Sebab, lebih up to date dan market Indonesia pun akan paham dan mengikuti tren dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com