Pergeseran Fungsi Busana pada Era Modern

KOMPAS.com — Pada zaman yang telah serba modern seperti sekarang, ternyata masih banyak orang yang menganggap sepele soal gaya berbusana.

Mereka menganggap selama pakaian bisa melindungi tubuh, maka tidak ada yang istimewa dari seni berbusana. Tentunya, pemikiran tersebut benar-benar dangkal dan keliru.

Sebab, hal pertama yang dilihat orang lain, baik itu klien, kolega, maupun rekan bisnis adalah penampilan Anda.

Jadi, apabila Anda terlihat representatif, maka orang lain pun menghargai Anda sebagaimana Anda menghargai diri sendiri.

Mode atau fashion merupakan cara aktualisasi seseorang dalam membangun citra diri, status, dan menyatakan otoritas terhadap lingkungan sosial.

Oleh karena itu, busana tak lagi sekadar alat untuk menutupi tubuh, tetapi media untuk mengekspresikan diri.

“Setiap orang memang memiliki pemahaman sendiri tentang tren fashion. Warga New York di kawasan Fifth Avenue tidak lagi selalu mengenakan busana formal, mereka bereksperimen dengan gaya street wear. Pengalaman padu padan busana, terhadap segelintir orang, menjadi gaya hidup yang menyenangkan,” jelas Tadashi Yanai, Founder dan President PT Fast Retailing, saat pembukaan Flagship Store Uniqlo pertama di Singapura, beberapa waktu lalu.

Pergeseran fungsi busana, kata Yanai, terlihat dari kondisi ketika dulu orang mengenakan busana olahraga saat latihan saja. Namun, sekarang banyak orang berbelanja atau bekerja mengenakan gaya sporty.

Yanai menambahkan bahwa melihat adanya pergeseran fungsi busana seperti sekarang menginspirasi Uniqlo untuk memopulerkan gaya busana Lifewear.

“Konsep Lifewear berubah dengan cepat, mengikuti kebutuhan konsumen yang menginginkan busana variatif dan lebih banyak pilihan,” pungkasnya.