Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Smartwatch” Bukan Saingan Jam Tangan Tradisional

Kompas.com - 08/09/2016, 11:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Tidak dapat dimungkiri bahwa kita sedang berada di era digital. Bagi wanita modern, meninggalkan ponsel di rumah bukan pilihan dan kebanyakan akan kembali ke rumah walaupun harus telat masuk ke tempat kerja.

Digitalisasi ini juga telah memasuki segala aspek kehidupan, termasuk jam tangan. Bahkan, penjualan smartwatch atau jam tangan pintar pada tahun 2015 dilaporkan telah melampaui penjualan jam tangan tradisional.

Namun, rupanya keberadaan smartwatch tidak dinilai sebagai saingan oleh jam tangan tradisional.

Adrian Bosshard, President dari Certina, yang ditemui di acara peluncuran DS Podium Chronograph dan DS-1 Powermatic 80, Cassis Kitchen, Jakarta, Rabu (7/9/2016), berkata bahwa smartwatch bukanlah kompetisi, melainkan pelengkap.

Smartwatch adalah gadget yang fungsional. Dia adalah sebuah tren dan orang-orang akan kembali ke jam tradisional setelah beberapa tahun,” tuturnya.

Berbeda dari smartwatch, menurut Bosshard, jam tangan tradisional menawarkan emosi. Sebab, sebuah jam tangan juga mengandung tradisi, sejarah, kualitas, dan keterampilan.

Bosshard menjelaskan, proses pembuatan sebuah movement atau mekanisme jam tangan di Certina membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

Proses yang lama ini tidak termasuk perancangan bentuknya yang juga membutuhkan waktu setidaknya 12 hingga 16 bulan.

“Ketika ponsel Anda rusak, mungkin Anda akan membuangnya dan membeli yang baru. (Akan) tetapi, jam tangan tradisional adalah sebuah barang konsumsi dengan emosi,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com