Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perubahan Signifikan Suami Istri setelah Kehadiran Anak

Kompas.com - 18/09/2016, 11:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com – Pasangan suami istri mana yang tidak mendambakan kehadiran buah hati yang direncanakan?

Kedatangan buah cinta Anda dan suami dalam keluarga kecil memberikan sejumlah besar pengaruh signifikan dalam kehidupan di masa sekarang dan masa mendatang.

Anda dan suami harus mempertimbangkan secara matang, sebelum memutuskan menjalani program hamil dan memiliki anak.

“Umumnya, pasangan suami istri tidak mempersiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi dengan kehadiran anak. Kasus terbanyak yang terjadi adalah mereka menjadi panik ketika anak yang diimpikan benar-benar hadir,” ujar Andrea Ramsay Speers, Psychoterapist dan Konsultan Kelurga.

Speers memaparkan ada lima perubahan yang umum terjadi pada hubungan suami istri setelah kehadiran buah hati, berikut uraiannya:

Kurang waktu intimasi dengan pasangan
“Banyak pasangan suami istri yang mengalami penurunan kualitas waktu intimasi karena fokus pada tanggung jawab serta pemenuhan kebutuhan si kecil,” jelas Speers.

Speers mengatakan bahwa yang membedakan antara teman sekamar dan pasangan adalah apa yang terjadi di atas ranjang.

“Jadi, sangat penting untuk terus membangun hubungan antar masing-masing pasangan, baik romansa maupun intimasi,” imbuhnya.

Semakin kurang bermesraan
Seorang terapis pernikahan dan konsultan keluarga, Karen Ruskin, mengatakan bahwa tidak bisa dimungkiri kehadiran anak membuat waktu serta ruang bermesraan semakin menurun.

Pasalnya, semua perhatian suami dan istri sudah tertuju penuh pada perkembangan dan kebutuhan anak.

Ruskin menyarankan, pasangan untuk tetap saling menunjukkan kasih sayang meski sebatas pelukan dan berpegangan tangan. Namun, jangan biarkan kondisi minim kontak fisik terus berjalan terus menerus.

“Anda harus menyempatkan dan mengagendakan waktu bercinta. Sebab, sibuk mengurus anak bukan alasan untuk memisahkan jarak seksual antara suami dan istri,” urai Ruskin.

Lelah berlebihan
Terbangun tengah malam, bekerja di pagi hingga sore hari, dan mengurus keperluan anak, memang mengonsumsi banyak tenaga dan energi.

“Sudah bukan rahasia lagi bahwa kehadiran bayi mempengaruhi semua aktivitas harian orangtua, tetapi lagi-lagi itu bukan alasan membuat hubungan bergulir hambar,” terang Speers.

Respon stres
Setiap orang menghadapi stres dengan cara yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang menyebabkan tekanan pikiran tersebut.

Halaman:
Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com