Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal "Sexist" yang Diucapkan kepada Wanita tetapi Tidak kepada Pria

Kompas.com - 20/09/2016, 17:03 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma

Penulis

Sumber bustle.com

KOMPAS.com — Dunia ini penuh dengan peristiwa seksisme yang dialami wanita dalam keseharian.

Wanita selalu dinilai berdasarkan penampilan, ketimbang kecerdasan dan kemampuannya. Wanita sering diposisikan untuk mengerjakan tugas domestik, entah di kantor atau di rumah.

Sebenarnya, masih banyak sekali seksisme yang selalu dirasakan wanita dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini tiga ucapan tidak penting yang mendiskriminasi wanita atau tergolong seksisme:

“Kamu harus lebih banyak tersenyum”
Jika melihat pertarungan menuju kursi kepresidenan Amerika Serikat, publik memberikan banyak tekanan pada Hillary Clinton karena dia seorang wanita.

Dia diminta untuk lebih banyak tersenyum. Dia diminta untuk lebih banyak memperlihatkan ekspresi manis. Namun, hal-hal itu tidak pernah disampaikan kepada Donald Trump.

“Hai manis” atau “Hai sayang”
Julukan dan sebutan, baik positif maupun negatif, sudah sering didengar oleh wanita.

Namun, coba perhatikan, apakah kaum pria pernah disapa dengan ucapan menggoda, seperti “manis” atau “sayang”.

Ucapan dan sebutan yang disampaikan ke wanita selalu sarat unsur godaan, dan sama sekali tidak mendidik karena hanya memosisikan wanita sebagai obyek.

“Kamu kan wanita, kok makannya banyak?”
Apa yang salah dari seorang wanita yang makan lebih banyak? Mengapa pria tidak bisa menerima kenyataan bahwa wanita juga perlu makan dan menyukai makanan?

Lingkungan sosial pada umumnya tidak peduli pada porsi makan pria. Namun, ketika wanita berniat menambah makanan, kita diberikan pandangan yang menghakimi.

Kondisi seperti inilah yang membuat 20 juta wanita di dunia menderita gangguan makan. Sebab, kaum pria terlalu banyak memberikan tuntutan dan tekanan terhadap penampilan wanita. Benar-benar konyol.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com