Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Editor Mode Sebut “Fashion Blogger” Memalukan dan Haus Popularitas

Kompas.com - 29/09/2016, 07:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com — Mengapa harus ada blogger pada acara pergelaran busana dan peluncuran produk kecantikan?

Mengunggah foto, berpose seolah mereka model ternama, dan mengulas produk terbaru dalam dua baris kalimat merupakan keseharian para blogger, baik di luar negeri maupun di Indonesia.

Mereka (blogger) hadir di sejumlah acara menyatu dengan jurnalis yang bekerja mencari dan mengumpulkan informasi untuk berita atau artikel.

Mereka mendadak dianggap lebih penting hanya karena memiliki puluhan ribu followers di Instagram.

Ternyata, kehadiran para bloggers ini sudah cukup mengganggu para editor mode dalam lingkup internasional.

Beberapa waktu lalu, pergelaran pekan mode Milan sukses diselenggarakan. Lalu, tibalah waktu rapat editorial di ruang redaksi Vogue untuk membahas ulasan dan ringkasan dari pekan mode tersebut.

Ternyata, tim editor di majalah mode ternama tersebut menayangkan sebuah artikel yang cukup mengejutkan.

Bukannya merangkum dan menuangkan pengalaman liputan pekan mode, para editor memutuskan untuk menayangkan artikel mengenai betapa menjengkelkannya kehadiran blogger di perhelatan akbar tersebut.

Majalah Vogue menyebut kawanan blogger tidak tahu malu dan merasa diri seorang selebriti ternama.

“Bicara soal koleksi busana terbaru yang dirancang untuk menarik perhatian. Catatan untuk para blogger yang bergaya berlebihan, ganti baju di setiap pergelaran, dan dibayar untuk melakukan itu semua, carilah bisnis lain, kalian semua mematikan keindahan mode,” ujar Sally Singer, Creative Digital Director Vogue.

Umumnya, para editor mode selalu mengenakan busana yang sama untuk melakukan liputan pekan mode yang berlangsung panjang setiap hari. Sementara itu, para selebriti dan blogger memang dikenal sering gonta-ganti busana saat menghadiri setiap pergelaran.

Pemimpin Redaksi Vogue.com, Sarah Mower, memiliki opini mengenai tingkah para blogger yang berlebihan seolah-olah semua busana itu memang milik mereka pribadi.

“Parade street styles yang begitu buruk. Para blogger wanita sangat memalukan dan terlihat begitu putus asa,” tulis Mower.

Mower menuliskan bahwa mereka sengaja berdiri dan meminta secara agresif pada para fotografer atau paparazi untuk memotret mereka.

“Tak hanya menyedihkan, tetapi wanita yang mengenakan busana pinjaman yang berharap difoto oleh media, itu sangat mengerikan,” imbuhnya.

Sesuai dengan prediksi, para blogger yang memang mencari uang dengan selfie, meminta atau meminjam produk untuk difoto, dan berkerumun di pergelaran busana merasa tersinggung dengan artikel tersebut.

Mereka membalas dan menuliskan kritik kepada para editor mode Vogue melalui, tak lain tak bukan, akun media sosial masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com