Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian atau Cinta Tegas, Mana yang Tepat untuk Pola Asuh Anak?

Kompas.com - 01/10/2016, 19:33 WIB
Kontributor Female, Agustina

Penulis

Sumber herald sun

KOMPAS.com – Menerapkan pola asuh yang tepat dan ideal untuk anak bukan pilihan mudah.

Sebab, setiap anak memiliki karakter dan kepribadian yang tidak sama.

Salah satu dilemma orangtua adalah ketika harus memberikan disiplin, pujian, dan cinta tegas (tough love).

Namun, satu yang pasti bahwa setiap anak berhak mendapatkan pola asuh dan pendidikan terbaik sesuai kemampuan keluarga.

Menurut psikolog anak, Andrew Fuller, anak tidak secara natural memiliki motivasi dan dorongan untuk tahu mana yang benar dan tidak benar.

Pola asuh disiplin tinggi dan cinta tegas hanya bisa berhasil jika orangtua cerdas mengidentifikasikan kebutuhan dan kelebihan anak.

Fuller mengatakan, tugas orangtua adalah mengarahkan, memberikan contoh, dan memotivasi anak untuk menjadi seseorang yang berguna dan orang yang baik.

Pilihan memberikan disiplin atau cinta tegas, Fuller mengatakan bahwa yang seharusnya dilakukan orangtua adalah mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan anak.

“Orangtua harus memberikan atensi penuh pada kebutuhan anak,” jelas Fuller.

“Tidak ada orang sempurna dan sukses dalam setiap aspek kehidupan. Hidup itu mengenai mengasah kekuatan dan mengakui kelemahan,” urainya.

Jadi, orangtua harus memberikan bimbingan pada anak dalam menghadapi kemenangan dan kekalahan.

“Belajar bersikap dan merespon reaksi dari lingkungan sekitar sangat vital untuk anak pada usia dini,” jelas Pinky Mckay, seorang penulis buku anak.

Banyak orangtua, kata McKay, menutupi anak dari kekecewaan, padahal mental anak tidak serapuh pikiran orangtua.

“Sangat penting untuk anak mengalami kekecewaan dan kegagalan,” lugas McKay.

Kebanyakan kesalahan orangtua zaman sekarang adalah melindungi anak dari kekecewaan.

Pilihan tersebut, menurut McKay, salah dan bisa membuat anak tidak bisa mengetahui dan mengolah rasa gagal.

Kedua pakar tersebut di atas menganjurkan orangtua untuk memerhatikan kebutuhan dan kelebihan anak, ketimbang memaksa anak melakukan hal yang tidak mereka suka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com