KOMPAS.com – Batik yang menggunakan pewarna alami dibuat melalui proses pencelupan warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang berasal dari alam.
Dalam Buku Keeksotisan Batik Jawa Timur, Memahami Motif dan Keunikannya, Dr Yusak Anshari dan Adi Kusrianto menjelaskan mengenai batik alami.
Mereka menulis, batik yang terbuat dari bahan katun maupun sutra yang menggunakan pewarna alami lebih cepat pudar dibandingkan dengan yang dicelup dengan pewarna kimiawi.
“Hal ini karena batik pewarna alami tidak mengalami proses penguncian warna yang maksimal,” tulis mereka.
Oleh karena itu, Anda yang senang menggunakan batik dengan warna dari pewarna alami sebaiknya merawat kain dengan cara khusus.
Penulis buku tersebut kemudian memberikan beberapa cara untuk menjaga keawetan kain batik alami Anda agar tidak mudah pudar:
1. Sebaiknya Anda tidak mencuci kain dengan sabun detergen.
Sebab, detergen bisa menyebabkan kain cepat pudar. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan lerak atau sampo rambut. Namun, jangan rendam kain terlalu lama.
2. Jangan cuci kain batik dengan mesin cuci
Hal ini bisa membuat serat kapas maupun sutra melepaskan zat pewarna alami. Akibatnya, warna kain lebih cepat pudar.
3. Jemur kain batik secara terbalik
Jangan biarkan kain batik alami Anda terpapar teriknya matahari secara langsung dan jemur secara terbalik.
4. Jangan menyemprotkan parfum secara langsung ke kain batik
Zat yang terkandung dalam parfum akan bereaksi dengan pewarna alami sehingga menyebabkan batik bernoda atau bercak-bercak.
5. Saat menyetrika sebaiknya lapisi dengan kain lain di atas kain batik Anda.
Batik dengan bahan dan pewarna alami sebaiknya tidak terkena panas secara langsung. Jika Anda harus menyetrikanya, lapisi kain batik dengan kain lain agar terlindungi.
6. Tidak menyimpan kain batik di tempat lembap
Kain yang berbahan kapas lebih mudah terserang jamur dan ngengat. Oleh karena itu, Anda bisa menyimpannya di lemari dengan menggunakan silica gel anti lembap atau bisa mengeluarkan batik Anda dari lemari secara berkala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.