Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2016, 19:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Broadly

KOMPAS.com -- Tidak dapat dimungkiri, dosa terbesar yang bisa dilakukan terhadap pasangan dan hubungan adalah perselingkuhan. Namun, siapa sangka bahwa perselingkuhan justru dapat menyelamatkan hubungan yang berdiri di ujung tanduk.

Sameera Sullivan, CEO dari biro jodoh Lasting Connections, memberi contoh di mana salah seorang kenalannya yang telah lama menikah berhasil menyelamatkan pernikahannya karena berselingkuh.

Sang suami, yang telah lama merasa hubungannya hampa dan sulit berkomunikasi dengan istri, mabuk dan tidur dengan wanita lain.

Hal ini membuat sang suami terkejut dan segera berdiskusi dengan istrinya mengenai permasalahan dalam kehidupan pernikahan mereka.

Cerita ini tidak berarti bahwa Anda harus berselingkuh untuk memperbaiki hubungan.

Sullivan mengatakan, kunci dari keberhasilan pasangan ini adalah keinginan untuk bersama, komunikasi, dan usaha yang didorong oleh kejadian yang menyakitkan tersebut.

Namun, dia juga mengakui bahwa cerita ini merupakan sebuah anomali dan sepanjang kariernya, Sullivan tidak pernah menemukan pasangan lain yang hubungannya terbantu karena perceraian.

Dr Zhana Vrangalova, profesor seksualitas di New York University, menyetujui hal ini.

“Ada banyak skenario yang melibatkan perselingkuhan dan memutuskan untuk tetap bersama bukanlah hasil yang umum, tetapi hal ini bisa terjadi,” ujarnya.

Bila akhir yang bahagia memang terjadi, Dr Vrangalova memperdiksikan skenario tersebut sebagai terungkapnya masalah pernikahan bagi kedua belah pihak diikuti dengan diskusi mengenai isu yang telah lama mereka hindari.

Akan tetapi, mayoritas pasangan melihat perselingkuhan sebagai dosa yang tak termaafkan.

Dia mengatakan, pasangan lebih mungkin memaafkan masalah finansial dan kecanduan daripada perselingkuhan.

Oleh karena itu, Dr Vrangalova berharap agar pasangan mengevaluasi kembali persepsi tersebut.

“Aku merasa bahwa perselingkuhan bukanlah indikasi utama hubungan yang tidak bahagia. Sangat memprihatinkan betapa tergantungnya pasangan terhadap kesetiaan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com