Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu, Wastra Bengkulu Ini Digunakan sebagai Kain Penutup Jenazah

Kompas.com - 05/10/2016, 17:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 KOMPAS.com – Kain Besurek adalah kerajinan wastra karya masyarakat Bengkulu. Besurek memiliki arti bersurat. Motif dari kain Besurek adalah presentasi kreatif kaligrafi Arab.

Menurut Gubernur Bengkulu, Lili Martiani Ridwan Mukti, masyarakat Bengkulu menyebutnya kain Besurek, bukan batik Besurek.

Pada dahulu kala, kain Besurek hadir begitu dekat dengan kehidupan masyarakat Bengkulu. Kain ini hampir selalu dimanfaatkan untuk melengkapi upacara dan perayaan penting warga lokal.

Lili mengatakan bahwa Besurek digunakan untuk upacara cukur bayi, kikir gigi, ziarah kubur bagi calon pengantin wanita, acara siraman pengantin, tamat Al-Quran, serta penutup jenazah.

“Jadi, aslinya sejarah Besurek ini untuk acara-acara sakral dan ada beberapa juga awalnya untuk tutup jenazah,” jelas Lili saat ditemui usai pembukaan acara Selisik Batik Pesisir, Pameran dan Pasar Batik di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Latar belakang sejarah dan leluhur menjadikan kain Besurek tidak bisa digunakan secara sembarangan.

Namun, perkembangan zaman membuat kain Besurek saat ini dibuat sengaja tidak memiliki makna atau pun doa yang terkait dengan agama sehingga bisa mengandung makna lainnya.

Saat ini, kaligrafi arab yang terkandung di dalam kain Besurek hanya ornamental dan bisa berupa syair lagu.

Lalu, untuk menjadikan kain Besurek sebagai mode, ternyata diakui Lili, membutuhkan waktu.

“Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang berbau Islami, kita pun harus berhati-hati, tetapi nanti, bulan November saya akan launching kontemporer lebih bervariasi. Kualitasnya kita upgrade lebih baik dari yang kemarin,” urainya.

Salah satu koleksi kain Besurek mili Gubernur Bengkulu ini hadir dalam peragaan yang membukan acara Selisik Batik Pesisir, Pameran dan Pasar Batik di Bentara Budaya Jakarta yang berlangsung mulai dari 5 hingga 9 Oktober 2016.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com