Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2016, 15:30 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Banyak orangtua mengeluhkan kesulitan anak untuk makan. Walaupun telah bersusah payah untuk bangun dan memasak pada jam subuh, bekal yang dibawakan selalu kembali ke rumah dalam keadaan utuh.

Menurut Dudy Wiyancoko, Sekretaris bidang pengabdian masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB), orangtua dapat mencoba untuk mengatasi permasalahan ini dengan mempercantik bekal anak.

“Saya optimis sekali bahwa semakin bekal makanan itu menstimulir anak-anak, maka akan semakin doyan mereka untuk makan,” ucapnya di acara peluncuran Technoplast Puzzle Lunch Set, wadah bekal anak berbentuk puzzle dan berkarakter hewan, yang diadakan di Bonobo, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Dudy kemudian memberi contoh, di Jepang, sushi itu sudah ada yang bergambar rubah, sapi, ayam. Itu supaya mengairahkan untuk makan. Anak kecil itu susah makan, lebih baik sambil menggambar atau bermain.

Ferry Cahyadi Putra, Vice Director of Marketing and Business Development Technoplast, kemudian mengukuhkan hal ini berdasarkan hasil focus group discussion dengan tiga grup yang dilakukan sebelum peluncuran produk ini.

“Dari sebagian besar ketiga grup ini, ketika kita tampilkan design-nya, dalam impresi pertama mereka sudah ‘wow’. Mereka sudah tertarik duluan,” jelasnya.

Walaupun baru melakukan riset secara kualitatif, Ferry berkata bahwa dia optimis hasilnya juga akan sama bila dilakukan secara kuantitatif.

Dia kemudian menceritakan pengalamannya sendiri, saya punya anak duduk di kelas enam SD yang susah kalau dibawakan bekal. Nah, tapi waktu dibawakan bekal technoplast ini habis, sampai difoto oleh istri saya.

Di samping istri, Ferry juga meminta tetangga-tetangganya yang memiliki anak usia lima sampai sembilan tahun untuk mencoba sendiri.

“Jadi, saya benar-benar berharap produk ini bisa menjawab kebutuhan mereka,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com