Banyak Wanita Anggap Berhubungan Seksual adalah Beban

KOMPAS.com – Hubungan seksual atau bercinta merupakan bumbu manis dan penyedap dalam rumahtangga yang bermanfaat untuk melanggengkan pernikahan.

Tak sedikit pasangan suami istri yang mengagendakan waktu bercinta. Tujuannya, tentu saja agar kehidupan pernikan berjalan romantis dan penuh debaran api asmara.

Aktivitas bercinta tak disangka-sangka menjadi beban istri sehingga membuat mereka merasa jenuh dan tidak menikmati seks.

Menurut laporan dari Healthy Women’s WomenTALK survei, sebanyak 66 persen wanita berhubungan seksual dengan suami hanya satu kali dalam sepekan.

Lalu, survei juga mengungkapkan bahwa hubungan seksual tidak dinikmati oleh mayoritas responden wanita karena akhirnya menganggap seks sebagai beban atau kewajiban.

Alhasil, mayoritas responden mengaku bahwa seiring waktu pernikahan mereka tak lagi pernah merasakan orgasme.

“Ada sebuah kejenuhan pada wanita sehingga memengaruhi dorongan seksual mereka. Banyak wanita memiliki pikiran bahwa dalam satu hari ada 24 jam dan banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi seks bukan prioritas mereka,” jelas Naomi Greenblatt, M.D, seorang psikiater bersertifikasi dari AS.

Hasil survei memperlihatkan bahwa 63 persen wanita sepakat komunikasi memainkan peranan penting dalam kepuasan seksual.

Namun, hanya 42 persen yang mengatakan, mereka benar-benar menikmati dan puas dengan hubungan seksual meski sudah membangun komunikasi yang baik bersama pasangan.

Sejumlah pakar dan psikolog telah membeberkan ragam manfaat seks untuk keberlangsungan hidup manusia.

Manfaat itu melingkupi kesehatan, kebahagiaan, dan kestabilan emosi.

Selain itu, seorang dermatolog juga menegaskan, hubungan seksual yang rutin bisa meningkatkan kecantikan wanita.

“Wanita yang bercinta minimal empat kali dalam semingu berpotensi tinggi terlihat lebih muda 10 tahun dari usia sebenarnya,” jelas Greenblatt.

Oleh karena itu, jika ritual bercinta berjalan membosankan, maka carilah waktu untuk membicarakannya pada suami Anda.

Greenblatt menyarankan bahwa berlibur berdua saja tanpa kehadiran anak-anak bisa mengembalikan luapan dan semangat bercinta antara pasangan suami istri.