Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tahap "PDKT" Lebih Asyik ketimbang Pacaran

Kompas.com - 20/10/2016, 21:33 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Tak bisa dimungkiri masa pengejaran atau populer disebut dengan “PDKT” terasa lebih seru dan mendebarkan dibandingkan saat resmi jadian.

Anda tentu ingat ketika si dia masih proses pendekatan, betapa dia selalu berkata-kata manis dan tidak pernah absen mengajak kencan romantis.

Kemudian, sapaan dan percakapan lewat Wassap pun terasa begitu lucu sehingga selalu memancing senyum dan derai tawa ringan yang membuat hati berbunga-bunga.

Menurut Damon L. Jacobs, seorang konsutan pernikahana dan keluarga, rahasia dan keinginan untuk menaklukan menimbulkan rasa penasaran sehingga Anda pun tertantang mendapatkan pria atau wanita incaran tersebut.

“Proses pendekatan terasa lebih menyenangkan dan membahagiakan untuk sebagian orang, dibandingkan saat benar-benar jadian,” jelas Jacobs yang juga menulis Rational Relating: The Smart Way to Stay Sane in The Crazy World of Love.

Lalu, Jacobs juga menambahkan bawa proses “PDKT” melepaskan kimiawi bahagia dalam tubuh dan otak manusia.

“Ada sebuah pacuan adrenalin yang membuat seseorang candu dan seperti mabuk kepayang, tetapi semua itu bisa hilang saat Anda mendapatkan seseorang yang Anda kejar tersebut,” urainya.

Selain itu, eksploitasi film-film romantis juga memengaruhi rasa seru dan romansa mengejar cinta ini.

“Pada akhir film, pasangan kasmaran akan merasa telah menemukan cinta sejati dan hidup bahagia selamanya. Kira-kira gambaran itulah yang otomatis berkelabatan dalam pikiran seseorang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com