Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Shendy Yusuf Bedakan Batik Tulis dan Batik "Printing"

Kompas.com - 23/10/2016, 13:02 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

KOMPAS.com -- Perkembangan industri mode di Indonesia mengembuskan angin segar sehingga menyuburkan popularitas kain batik hingga mendunia. 

Kehadiran busana dari kain batik pun terus berkembang dan menjadi tren yang terus digemari oleh anak-anak muda.

Namun, tak sedikit generasi muda yang tidak bisa membedakan kain batik tulis dan kain batik printing.

"Kalau printing biasanya kita sebutnya bukan batik tapi tekstil bermotif batik," ujar Shendy Yusuf, Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, acara Bravo Madame talkshow bersama Yayasan Batik Jawa Barat di Galeries Lafayette Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Shendy melanjutkan, kedua kain motif batik ini tentu sangat berbeda.

Orang banyak, kata dia, seringkali berpikir bahwa mereka membeli dan mengenakan kain batik tulis tanpa memahami definisi yang sesungguhnya.

Cara membedakan keduanya ini bisa Anda lihat dari warna pada kain tersebut.

Jadi, untuk tekstil bermotif,  menurut Shendy, warnanya cenderung sempurna. Sebab, pewarnaannya menggunakan sablon sehingga membiat warna dan motif sama.

Sementara itu, batik tulis adalah asli buatan tangan. Shendy menekankan tentu warna pada batik tulis tidak sesempurna dengan hasil sablonan.

"Goresan tangan dan tarikannya juga beda tidak ada yang sama persis. Pemahaman seperti itu sih lebih mudahnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com