Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramainya Kondangan Peranakan Tionghoa Indonesia 2016

Kompas.com - 15/11/2016, 17:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Walaupun baru diadakan tiga kali, acara Kondangan Peranakan Tionghoa Indonesia 2016 berlangsung sukses.

Acara yang diadakan untuk merayakan kebudayaan peranakan Tionghoa di Indonesia sekaligus ulang tahun Asosisasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina) yang kelima ini digelar di ballroom Fairmont Hotel, Jakarta, Jumat (15/11/2016).

Pada hari tersebut, Jakarta diguyur hujan deras. Akan tetapi, kemacetan dan hujan rupanya tidak bisa mematahkan semangat para tamu yang ingin menghadiri acara tersebut. Tepat pada waktunya, para tamu berdatangan dengan kebaya encim yang cantik dan berwarna-warni.

Mereka datang untuk melihat bagaimana budaya peranakan Tionghoa bergabung dengan seni merancang busana, teater, wayang tavip, dan bela diri Wingchun.

Kondangan Peranakan Tionghoa Indonesia 2016 dibuka dengan pidato dari Ketua Umum Aspertina, Andrew Susanto, yang disusul dengan pidato dari Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, yang bercerita mengenai tentang budaya peranakan Indonesia.

Dalam pidatonya tersebut, Triawan sempat berkelakar mengenai kemungkinan adanya darah Tionghoa dalam dirinya.

Lalu, acara pun dimulai dengan nyanyian dan pertunjukkan yang menyorot busana peranakan Tionghoa, terutama batik Lasem.

Ada delapan perancang Indonesia yang berkontribusi dengan mengkaryakan kain Indonesia, termasuk Afif Syakur yang mengangkat tema Laseman, Ivan Gunawan dengan tema Shanghai Rose, dan Adjie Notonegoro dengan tema Kecantikan dari Timur.

Lalu, Musa widyatmojo dengan tema The Grand Wedding, Defrico Audy dengan tema Orientalism, Zaenal Songket dengan tema Peranakan of Sumatra, Vielga Wennida dengan tema Pastelicious dan  Kursien Karzai dengan tema Pesisiran.

Aji 'Chen' Bromokusumo - Aspertina Kecantikan dari Timur karya Adjie Notonegoro dalam acara Kondangan Peranakan Tionghoa Indonesia 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com