KOMPAS.com -- Di era kini, beredar kain yang disebut-sebut batik tetapi dengan harga yang cukup terjangkau. Kain ini dibuat dengan teknologi print atau cetak sehingga dapat menghemat biaya pewarna dan tenaga kerja.
Namun, seorang perancang Indonesia, Carmanita, menekankan bahwa batik sebenarnya adalah proses membuat tekstil dengan menggunakan canting dan malam.
“Batik itu adalah proses pembuatan tekstil,” ujar Carmanita usai acara Kenal Lebih Dekat dengan Carmanita di Alun-alun Indonesia di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Dia menjelaskan, batik merupkan proses tekstil menggunakan canting dan malam sebagai acuan membuat batik, bukan motif maupun warna, sehingga pada dasarnya, kain yang disebut batik adalah kain yang diprosesnya menggunakan malam, canting atau cap.
Sebaliknya, jika prosesnya tidak menggunakan malam dan canting maka tidak dapat disebut sebagai batik.
(Baca juga: Apakah Batik Cetak Masih Bisa Disebut Batik?)
Oleh karena itu, selama pembuatannya masih menggunakan malam dan canting, perancang dan pengrajin bisa berkreasi melalui motif dan warna seperti yang sedang dilakukan oleh Carmanita.
“Kalau kita mencontoh batik lama terus dan yang ribet, enggak akan ada yang mau mengerjakan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.