Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Risiko Rambut Keriting Alamiah Sering “Dicatok”?

Kompas.com - 29/12/2016, 14:20 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com -  Mengaplikasikan panas langsung ke rambut hanya akan menciptakan kerusakan pada rambut Anda. Namun, tahukah Anda bahwa reaksi panas dari pelurus rambut elektronik dapat memberi dampak lebih buruk terhadap rambut keriting alamiah.


Sebuah studi menyatakan bahwa rambut bertekstur keriting alami berisik  rusak apabila sering diluruskan dengan alat catok atau pelurus rambut yang mengalirkan panas.

Pasalnya, studi itu membuktikan bahwa rambut keriting lebih rentan akan kerusakan akibat panas ketimbang rambut lurus. 

Tahira Reid, seorang insinyur teknik mesin dari Purdue University, Amerika Serikat, yang memimpin studi tersebut di atas, melakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan sejumlah jenis rambut terhadap panas dari alat pelurus rambut sampai akhirnya rambut menjadi rusak.

Reid menamakan metodenya ini, Segmentation Tree Analysis.

Reid dan para koleganya membedakan rambut menjadi delapan tipe yang berbeda berdasarkan tingkat gelombang dan keritingnya.

Rambut Tipe I adalah rambut lurus. Sementara itu, rambut Tipe VIII adalah rambut keriting rapat. 

Selanjutnya, Reid dan timnya menempatkan setiap tipe rambut di antara alat pelurus rambut otomatis.

Kemudian, tim peneliti secara cermat mengobservasi bagaimana tipe-tipe rambut yang berbeda bereaksi terhadap panas dengan menggunakan mikroskop inframerah.

Pada akhir studi ini, Reid sampai pada kesimpulan bahwa rambut yang keriting tidak bisa tahan dengan panas sebaik rambut yang lurus. 

"Rambut yang lurus  dan rambut berombak ringan mampu menyebarkan panas secara seimbang daripada kemampuan rambut keriting. Menyebarkan panas dengan seimbang mampu menghindari risiko rambut terbakar akibat aliran panas," jelas Reid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com