KOMPAS.com – Memiliki tas mewah telah menjadi keinginan banyak wanita. Namun, sangat disayangkan bahwa tas mahal ini terkadang dibuat dari kulit reptil dan bulu-bulu binatang yang dibunuh secara brutal.
Melihat hal ini, para pegiat hewan di India meminta pemerintah untuk melakukan tindakan tegas pada pengimpor kulit reptil dan bulu-bulu binatang.
Hal ini pun diperkuat oleh kebijakan perdagangan dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri di India, untuk tidak lagi mengimpor produk dengan kulit reptil.
Kemudian, selain kulit reptil, larangan ini juga berlaku pada bulu cerpelai dan chinchilla, baik itu utuh, tanpa kepala, ekor, atau cakar.
Larangan ini telah muncul akibat dari banyaknya kampanye dan tekanan dari People for the Ethical Treatment of Animals – Foundation (PETA) India, mengenai masalah-masalah tersebut.
Puncaknya adalah pada bulan lalu ketika PETA merilis sebuah cuplikan video di balik layar dari beberapa peternakan reptil di Vietnam.
Menurut PETA, dua dari peternakan ini merupakan pemasok perusahan ternama LVMH yang juga perusahaan orangtua dari label mewah Lousi Vuitton.
Dalam video tersebut, terlihat bahwa hewan-hewan ini disimpan dalam sebuah kandang yang kecil sebelum dibunuh dengan cara yang tragis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.