Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tiga Perancang Ini Adakan Pameran Budaya Peranakan

Kompas.com - 23/01/2017, 15:05 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.com – Budaya peranakan yang telah dikenal saat ini merupakan hasil akulturasi penduduk asli Tiongkok yang bermigrasi pada abad ke-15 dan abad ke-16 ke berbagai negara Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai pusatnya.

Untuk itu, tiga perancang Indonesia, Edward Hutabarat, Didi Budiardjo, dan Adrian Gan, menampilkan budaya peranakan pada koleksi busana modern dan memamerkan koleksi antik yang telah lama mereka kumpulkan.

Semua koleksi ini pun hadir di dalam pameran yang bertajuk Tiga Negeri: Peranakan Fashion & Collection of Edward Hutabarat, Didi Budiardi, dan Adrian Gan.

“Selama 20 tahun berdiri di Indonesia, saya melihat bagaimana kekuatan China peranakan,” ujar Edward Hutabarat, perancang busana Indonesia, dalam pameran pembukaan pameran Tiga Negeri di Dia.lo.gue Jakarta, Sabtu (21/1/2017).

Dia juga melanjutkan, melalui acara ini (kami) ingin memberikan fakta bahwa peradaban China peranakan sangat menjadi inspirasi untuk semua masyarakat dan anak muda di Indonesia.

“Tujuannya ini saya menggandeng Didi Budiardjo dan Adrian Gan, dua perancang peranakan, adalah untuk mengolah, menunjukkan kekuatan-kekuatan yang ada, dan menunjukkan semua fakta yang saya punya,” ucap Edward.

Fakta-fakta yang dimaksud Edward ini seperti halnya barang-barang peranakan tempo dulu yang telah lama dikumpulkannya.

Selain koleksi dari ketiga perancang tersebut, hadir juga visualisasi grafis Tiga Negeri karya Hermawan Tanzil dari LeBoYe dalam pameran tersebut. Kemudian, ada juga berbagai patung perunggu, vas keramik, lukisan antik, dan koleksi antik karya Gilbert Wiryadinata.

Untuk Anda yang ingin melihat secara langsung, pameran ini hadir hingga 4 Febuari 2017 di Dia.lo.gue Jakarta, mulai pukul 9.30 pagi hingga pukul enam sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com