Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Hal Ini Harus Diubah dari Penampilan Donald Trump

Kompas.com - 24/01/2017, 06:12 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma

Penulis

Sumber Esquire

KOMPAS.com – Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS), Donald Trump, merupakan salah satu sosok pria ambisius dan tampak gigih dalam mendapatkan apa yang dia inginkan kecuali satu hal.

Ya, satu hal itu adalah berpenampilan baik saat berbalut setelan jas dan dasi.

Berdasarkan pantauan situs gaya hidup pria, Esquire, Trump sering menyalahi aturan busana jas dalam setiap kesempatan.

Salah satunya yang jelas terlihat adalah panjang dasi. Trump selalu mengenakan dasi yang kepanjangan.

Seharusnya, panjang dasi itu tidak boleh melebih dari pinggang celana.

ESQUIRE.COM Donald Trump mengunjungi pabrik mesin pendingin ruangan di Amerika Serikat.

Namun, jika darurat dan pengaturan dasi tak bisa diperbaiki, maka yang harus dilakukan adalah mengancingkan jas sehingga dasi kepanjangan tersebut tak terlihat orang lain.

Namun, hal itu tidak terjadi pada Trump, terutama pada hari pelantikannya sebagai Presiden AS hari jumat (20/1/2017) kemarin.

Trump mengenakan setelan jas dan dasi yang melebih garis pinggang celana. Parahnya, dia membiarkan jasnya terbuka alias tidak terkancing rapi.

Lucunya, publik melihat ada yang salah dengan dasi Trump.

Ternyata, ada selotip atau double tap pada dasi tersebut. Tujuannya, pasti supaya melekatkan dasi pada kemeja, tetapi berakhir jadi pelanggaran tata cara berbusana pria.

Trump bisa dibilang sosok yang mawas pada citra diri dan penampilan. Sayang sekali hal itu sama sekali tidak terlihat pada hari pelantikan dan hari berkunjung ke sebuah pabrik mesin pendingin, Carier.

Kala menuruni pesawat, angin yang kencang mengembuskan dasi kepanjangan Trump hingga menjulur ke belakang.

Alhasil, lagi-lagi, selotip dan double tap pada dasi kembali terlihat oleh publik.

Kesibukan mengejar kursi kepresidenan bisa jadi membuat Trump lupa pada teknologi bernama pin atau penjepit dasi yang berfungsi menahan dasi melekat pada kemeja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com