KOMPAS.com -- Donald Trump memang Presiden Amerika Serikat yang berbeda. Di tengah kesibukannya yang begitu padat, Trump ternyata masih sempat menginspeksi busana para stafnya.
Menurut informasi yang didapatkan oleh Axios, Presiden AS tersebut mengharuskan semua staf wanitanya, termasuk mereka yang bekerja di lapangan, untuk “berbusana seperti wanita”.
Lalu, di samping para wanita, Trump ternyata juga terobsesi dengan busana para staf prianya.
Dilaporkan oleh New York Times, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer sempat dikritik oleh Trump tidak hanya karena performanya di konferensi pers, tetapi juga jas yang dikenakannya pada saat itu.
“Jika Anda ingin menjadi perwakilannya, baik pengacaranya atau sekadar menggantikannya dalam rapat, maka Anda harus memiliki tampilan tertentu,” ujar informan Axios yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Dia melanjutkan, jika Anda pria, maka Anda harus berpenampilan rapi dan menarik. (Dia) suka warna-warna yang tegas. Lalu, Anda juga harus punya gaya bahasa tubuh yang baik, postur yang baik, dan rambut yang tertata rapi.
Ironisnya, Trump sendiri pernah dikritik mengenai penampilannya. Rambut dan warna kulitnya misalnya, menjadi bahan guyonan selama masa kampanye.
Majalah mode untuk pria, GQ, juga baru saja membuat video yang mengejek gaya busana Trump.
“Kalau Trump tidak bisa bersikap seperti presiden, setidaknya dia harus tampil sepertinya,” ujar video tersebut.
GQ kemudian mengejek penampilan Trump dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk dasi yang terlalu besar, jas yang longgar, hingga celana yang tampak seperti tidak disetrika.
Tumpukan selotip pada dasi Donald Trump 
Terkini Lainnya
Terpopuler
