KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan budaya dan wastranya. Seperti halnya batik dan tenun, kini sudah banyak sekali para perancang atau pun pekerja seni yang menggunakan material ini dalam berkarya.
Namun, ternyata masih ada banyak hal lainnya yang dapat diperkenalkan ke mancanegara.
“Saya ingin ada alternatif, wastra Indonesia tidak hanya batik dan tenun, tetapi juga ada bordir dan sulam,” ujar Setiawan, Head of Desaigner Shafira, usai konferensi pers Shafira di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Dia melanjutkan, biasanya bordir dan sulam ini hadir pada busana hanya sebagai pelengkap. Akan tetapi, mereka sebenarnya juga bisa dijadikan dan diaplikasikan sebagai bahan yang utama.
Untuk itu, dalam peragaan busana Indonesia Fashion Week 2017, label busana muslim, Shafira, menggunakan bordir dan sulam asal Bukittinggi, Sumatera Barat.
Bagi Setiawan, bordir dan sulam asal Bukittinggi ini memiliki keunggulan tersendiri, di antaranya lebih halus, tegas, dan memiliki beragam motif. Namun, pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Lalu, dia juga berharap agar melalui busana dengan wastra asal Bukittinggi ini, tidak hanya kuliner rendang yang mendunia, tetapi bordir dan sulam juga bisa mendunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.