Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2017, 14:05 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com -- Nabila Ishma begitu bersemangat ketika memberikan motivasi dan berbagi pengalaman kepada puluhan anak seusianya.

Remaja berusia 15 tahun yang duduk di bangku kelas I SMA Negeri I Kota Bandung, Jawa Barat, itu tengah menyosialisasikan gerakan Because I Am A Girl (BIAAG), yang diusung Plan International Indonesia, kepada 40 remaja di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Sylvia Kota Kupang, Rabu (8/2/2017).

Nabila memperkenalkan metode penyampaian “peer to peer” (Sebaya/usia anak ke usia anak) yang dinilainya efektif dan nyaman bagi usia sebayanya.

Nabila sendiri adalah finalis sehari jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Dia juga menjabat sebagai ketua Forum Anak Kota Bandung.

Selain itu, Nabila juga aktif sebagai motivator dan konselor muda, pendongeng, penulis, duta baca dan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan, serta duta internet dari Kementerian Informasi dan Komunikasi.

Di hadapan puluhan anak muda dari lima Kabupaten di NTT, perwakilan pemerintah, dan staf Plan Internasional Indonesia, Nabila menyerukan agar anak Indonesia harus punya cita-cita sejak kecil dan berani keluar dari zona nyaman untuk meraih cita-cita.

“Anak muda itu akan lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan oleh anak muda sendiri. Beda rasanya,” ucap Nabila

Dia mengaku, yang disampaikannya kepada anak anak remaja seusianya yakni mengajak untuk mengetahui tentang pentingnya pengetahuan akan hak anak dan kewajiban anak.

“Kita juga harus tahu bahwa kita punya 31 hak anak dan empat hak anak dasar yakni hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi," ujarnya.

Nabila melanjutkan, bagaimana kita sendiri bakal terlindungi dari kekerasan, terlindungi dari eksploitasi, kalau kita sendiri tidak tahu kalau kita punya hak untuk terlindungi dari kekerasan itu. Sementara kewajiban kita yakni belajar.

Pada kesempatan itu, Nabila sangat senang bisa bertemu dengan anak-anak muda NTT. Ini kali pertamanya ke daerah tersebut dan menurut dia, teman-teman barunya itu kreatif, kritis dan pintar.

Hanya saja, tambah Nabila, semangat untuk mengembangkan diri dari teman sebayanya itu masih terhambat pandangan kolot orangtua atau lingkungan sekitar.

“Saya berharap mereka bisa terus mengasah dan mengembangkan diri. Pokoknya mereka harus lebih hebat dari Nabila deh,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com