KOMPAS.com -- Mirip seperti kopi, cokelat ternyata juga memiliki rasa yang berbeda-beda tergantung dari daerah asalnya.
Hal ini karena cokelat terbaik tumbuh secara liar dikelilingi oleh tanaman-tanaman lainnya.
Ketika pohon cokelat atau kakao tumbuh di atas rempah-rempah, bijinya yang kemudian diolah menjadi cokelat pun akan mengandung rasa rempah-rempah tersebut.
Perbedaan dari rasa inilah mendorong label cokelat premium asal Perancis, Valrhona, untuk mengumpulkan biji cokelat dari sepuluh negara termasuk Madagascar dan Ghana.
Ditemui di acara peluncuran tiga hidangan penutup bertema Tropical Duets dari Bakerzin, Jakarta, Jumat (17/2/2017), Business Development Manager dari Valrhona, Jeremy Guioth, berkata bahwa Valrhona akan menambahkan Indonesia sebagai negara ke-11 yang memproduksi biji cokelatnya.
Label cokelat premium ini secara spesifik memilih sebuah perkebunan di Jembaran, Bali, untuk bekerja sama karena dinilai mampu memproduksi biji cokelat berkualitas tinggi.
Selain itu, Bali juga memiliki lingkungan geografis yang unik sehingga menghasilkan rasa cokelat yang unik pula.
“Di Bali, ada begitu banyak gunung berapi yang membuat cokelatnya terasa tannic (sedikit pahit dan kering),” ujarnya mendeskripsikan.
Selain rasa tannic, Jeremy juga berkata bahwa buah-buahan tropis seperti pisang yang tumbuh di antaranya juga membuat cokelat Bali terasa segar dan sedikit kecut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.