Wanita, Kartu Kredit Bukan Uang Tambahan untuk Belanja

KOMPAS.com – Berdasarkan data Nielsen tahun 2016, Indonesia mendapatkan nilai 119 dalam consumer confidence index. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya percaya diri saat transaksi pembelanjaan.

Terutama dengan keberadaan kartu kredit yang seringkali menawarkan diskon tambahan, tidak sedikit wanita yang menjadi semakin gemar belanja. Namun, keberadaan kartu kredit ternyata bisa memperkeruh keadaan.

“Kartu kredit itu bukan uang tambahan. Sebaiknya sebelum menggunakan, harus tahu lebih dulu keuntungan dari kartu kredit untuk nasabah, seperti diskon dan dapat cicil pembayaran,” ujar Bung Aldilla, Head of Consumer Lending PermataBank, dalam pembukaan acara #Shopalogic Fashion Fair di Mall Taman Anggrek Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Selain itu, ada pula beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan kartu kredit. Seorang psikolog klinis, Dra. A. Kasandra Putranto, Psikolog, menjelaskan bahwa penggunaannya harus dikaitkan dengan kognitif dan perilaku.

“Seseorang yang belanja harus memperhatikan tanggal pembayaran, jangan asal gesek kartunya,” ucapnya dalam acara yang sama.

Bagi Kasandra, seseorang baru boleh menggunakan kartu kredit bila sudah bisa mengendalikan diri, melalui otak dan perilaku. Jangan hanya mengikuti keinginan dan ekspektasi yang berlebih.

Jika Anda dapat mengendalikan keduanya dengan baik, maka penggunaan kartu kredit dalam pembelanjaan pun akan sesuai dengan fungsinya.

Pada kesempatan kali ini, PermataBank menghadirkan acara #Shopalogic Fashion Fair mulai 2 hingga 5 Maret 2017 di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mengajak masyarakat menjadi lebih jeli dan cerdas dalam berbelanja dengan menggunakan kartu kredit.