Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Tidak Realistis Soal Hubungan, Apa Pasal?

Kompas.com - 09/03/2017, 14:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Seorang psikolog seringkali berada dekat, bahkan mungkin terlalu dekat, dengan kasus-kasus nyeleneh yang terjadi di balik dinding rumah tangga.

Hal ini tak terkecuali Dr Baby Jim Aditya Mpsi, Psikolog, seorang seksolog, hipnoterapis dan pelatih mental, aktivis AIDS, dan spesialis penjara.

Pada saat diwawancarai di acara peresmian klinik Angsamerah, Jakarta, Sabtu (18/2/2017), Dr Baby mengatakan, pasien saya aneh-aneh, super aneh. Cuma Anda tidak tahu. Kalau tidak tahu kan bukan berarti hal itu tidak eksis.

Menurut Dr Baby, hal ini tidak bisa dipisahkan dari pemahaman masyarakat Indonesia terhadap seksualitas, pernikahan, hubungan, dan perselingkuhan yang sangat kurang.

Kekurangan tersebut disebabkan karena enggannya orangtua menjembatani komunikasi seksual dan hubungan dengan anak mereka sejak kecil dan perbedaan cara membesarkan anak laki-laki dan perempuan.

Akibatnya, anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai yang salah dan pemahaman serta ekspektasi terhadap hubungan yang berbeda berdasarkan jender masing-masing.

“Yang pria entah ke mana, yang wanita juga entah kemana. Jadi, mereka tidak bertemu,” ucapnya.

Lalu, kurangnya komunikasi dengan orangtua juga membuat anak penasaran dan belajar mengenai seksualitas dari pornografi.

Dr Baby berkata bahwa rata-rata pasien prianya di klinik Angsamerah adalah pecandu pornografi sejak kecil sehingga di usia dewasanya, mereka memiliki ekspektasi yang tidak realistis terhadap tubuh wanita.

Bahkan, salah seorang istri dari pasiennya masih harus memakai sepatu stiletto, make-up yang menor, dan pakaian dalam yang seksi saat berhubungan seksual dengan sang suami di bulan ke sembilan kehamilannya.

“Ngeri banget kalau ketemu kasus-kasus seperti ini, tetapi secara sosial mereka tidak kelihatan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, kita mungkin lebih curiga dengan orang-orang yang miskin dan kumal hanya karena mereka berbeda. Namun, kalau orang tersebut terlihat berpendidikan, punya mobil dan rumah, kita otomatis berpikir bahwa mereka baik-baik saja. Padahal, kenyataannya tidak sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com