Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip 3 Aroma Parfum yang Lambangkan Musim Semi

Kompas.com - 14/03/2017, 16:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Bisa dibilang bahwa bulan Maret yang merupakan awal dari musim semi adalah momen besar untuk dunia kecantikan dan mode.

Sebab, inilah saatnya bagi wanita-wanita yang tinggal di negara-negara dengan empat musim untuk mengganti penampilan mereka agar lebih sesuai dengan cuaca yang lebih hangat dan bunga-bunga yang bermekaran.

Emmanuelle Moeglin, pakar parfum dan pendiri Experimental Perfume Club, menjelaskan tiga bau parfum yang melambangkan musim semi:

1. Cucian yang masih baru

Siapa yang tidak menyukai bau cucian yang baru dicuci? Untuk menciptakan bau yang seperti cucian baru, Moeglin berkata bahwa pembuat parfum biasanya menggunakan lavender yang beraroma segar.

Selain lavender, parfum yang beraroma cucian baru biasanya juga mengandung aldehyde yang berbau seperti sabun dan musk, bau dasar parfum yang dihasilkan oleh rusa musk.

2. Cokelat

Moeglin menyebut cokelat sebagai bau dari musim semi karena asosiasinya dengan paskah.

Cocoa atau bahan dasar dari cokelat biasanya digunakan dalam parfum dalam bentuk ekstrak. Para pembuat parfum biasanya menambahkan cokelat dalam kreasi mereka untuk menciptakan parfum yang beraoma manis seperti makanan.

3. Bunga

Tidak bisa dimungkiri bahwa inti dari musim semi adalah bunga. Berbeda dengan bunga-bunga yang mekar di musim lainnya, bunga musim semi dideskripsikan oleh Moeglin sebagai aroma yang segar, hijau, dan lembut.

Penasaran dengan keunikan bunga musim semi yang dimaksud oleh Moeglin? Anda bisa mencoba untuk mencium parfum terbaru dari L’Occitane yang bernama Cerisier Pastel.

Parfum edisi terbatas ini menggunakan ekstrak buah ceri dan air dari bunga sakura untuk menghasilkan aroma yang segar, lembut, dan romantis.

Cerisier Pastel dari LOccitane

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com