Dampak Baik Memiliki Anak di Usia yang Lebih Matang

KOMPAS.com – Studi yang dilakukan oleh Norway’s Aarhus University di Norwegia menemukan, wanita yang menunda kehamilan hingga usia di atas 35 tahun akan menjadi orangtua yang baik untuk anak-anaknya dan memiliki anak yang cerdas bersosialisasi.

Studi ini melibatkan 4.741 orangtua dari Denmark yang memiliki anak usia 11 hingga 15 tahun.

Studi yang dipublikasikan oleh European Journal of Development Psychology menyimpulkan bahwa ibu yang memiliki anak di usia matang memiliki anak usia tujuh dan 11 tahun dengan minim masalah perilaku.

Para ibu dalam kelompok usia matang, menurut studi, umumnya tidak menerapkan disiplin dengan hukuman fisik pada anak, tetapi efektif memberikan batasan dan aturan yang lebih mendidik pada anak-anak mereka.

Kemudian, para ibu ini juga jarang mengalami konflik emosional saat anak beranjak remaja, sekitar usia 15 tahunan.

Anak-anak dari ibu berusia matang ditemukan peneliti lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Usia matang saat memiliki anak membantu para ibu untuk lebih bijak dalam menangani masalah tumbuh kembang anak-anak.

“Kita tahu bahwa seiring usia orang-orang menjadi lebih fleksibel, toleransi lebih tinggi pada sesamanya, dan mengutamakan keseimbangan emosional pada diri sendiri,” jels Dion Summer, seorang rekan penulis studi.

Gaya pola asuh dengan sikap toleransi tinggi, kata Summer, memberikan kontribusi besar pada perkembangan psikis anak.

Selain emosi yang lebih dewasa, pakar mengatakan, finansial yang stabil dan kepercayaan diri membuat para ibu berusia matang tidak mudah mengalami stres dan kecemasan berkaitan dengan mengasuh anak.

Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa menurut data yang dirilis oleh National Public Radio (NPR), memiliki anak di usia lebih dari 35 tahun berisiko mengalami komplikasi kehamilan.