KOMPAS.com – Menentukan waktu yang tepat dalam memberitahukan jati diri anak yang diadopsi memang selalu memberikan rasa tidak nyaman pada orangtua.
Namun, tidak berarti Anda diam selamanya tanpa secara adil menjelaskan pada anak mengenai asal usulnya.
Permasalah yang demikian sering terjadi dalam keluarga Indonesia yang mengadopsi anak dari sebuah yayasan atau cara lainnya.
“Orangtua di Indonesia banyak yang tidak menjelaskan pada anak-anaknya mengenai latar belakang bahwa mereka adalah anak adopsi,” ujar Tika, humas Yayasan Sayap Ibu dalam acara kunjungan Putri Indonesia dan The Sultan Hotel di Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Dia melanjutkan, padahal status anak sangat perlu dibicarakan, apalagi ketika mereka mulai memasuki usia dewasa mulai dari usia 17 atau 18 tahun.
Tika mengatakan, orang asing ketika mengadopsi anak dari Indonesia, maka biasanya mereka akan memberitahukan pada anak mengenai asal usul mereka.
Orang asing, kata Tika, lebih transparan dalam mengasuh anak adopsi.
“Orang asing akan memberi pengertian pada anak, diberi tahu dia itu siapa, sehingga saat liburan suka dibawa ke Indonesia, tapi kalau orang Indonesia tidak seperti itu,” pungkasnya.
Apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang Indonesia dengan menutupi kebenaran, menurut Tika, kemungkinan karena mereka memiliki rasa takut, sehingga terus tidak diungkapkan hingga anak-anak tumbuh dewasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.