Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Ikan Indonesia Nampang di Jepang

Kompas.com - 13/04/2008, 23:24 WIB

TOKYO, MINGGU - Ikan purba Indonesia yang berusia 35 juta tahun dan dikenal dengan nama sebutan "Raja Laut" atau Coelacanth, dipamerkan kepada publik Jepang di Aquamarine Fukushima, selama dua hari sejak Sabtu (12/4) lalu.
    
Menurut Direktur Eksekutif Aquamarina Fukushima, Yoshotaka Abe, pihaknya meminjam ikan yang berasal dari perairan di Teluk Manado, Sulawesi Utara, untuk melengkapi sementara koleksi yang ada dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat Jepang mengenai  kekayaan alam dan ikan di laut.

Selain itu, kata Abe, pameran mengenai ikan Raja Laut itu juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan Indonesia     Jepang, sehingga melalui pameran keilmuan dan rekreasi ini bisa diperkenalkan mengenai Indonesia dan kekayaan alamnya yang luar biasa. "Ini tentu saja amat menarik masyarakat Jepang yang juga merupakan negara kelautan," katanya.

Pengunjung yang datang ke kompleks bernama resmi Fukushima Ocean Scientific Museum itu, terlihat  antusias menyaksikan ikan purba yang berusia 35 juta tahun tersebut.
    
Meskipun tidak lagi dalam keadaan hidup, ikan dengan nama "Latimeria Menadoensis" itu tetap banyak menarik minat orang sehingga berdesak-desakan hanya untuk menyaksikan jasad ikan purba yang amat langka tersebut.

Menurut Prof Dr Kawilatang Masengi, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado, upaya mendatangkan ikan Coelacanth merupakan kerja sama yang kesekian kalinya dengan pihak Jepang, khususnya Aquamarine Fukushima, yang juga memiliki banyak perhatian terhadap konservasi hewan langka dan juga menjadi pusat penelitian masalah kelautan.

"Kerja sama lainnya yang sudah dilakukan selama ini adalah untuk riset dan saat ini semakin dirasakan penting. Apalagi dengan terjadinya pemasanan global seperti sekarang ini," katanya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia dan Jepang juga perlu bersama-sama meningkatkan kegiatan riset sehingga bisa memperkaya kegiatan konservasi kelautan kedua negara.

Aquarium Fukushima yang berlokasi di pusat kota Fukushima (sekitar 250 km utara Tokyo) itu juga ikut melestarikan species ikan langka dan tumbuhan  langka lainnya. Selain sebagai museum dan tempat rekreasi, Aquamarine juga menjadi pusat riset kelautan di Jepang.

Ikan Coelacanth berhabitat di lautan dalam, 700 meter di bawah laut, namun kadang-kadang bisa berada di kedalaman laut 200 meter. Ikan yang biasa hidup sekitar 360 juta tahun lalu itu rata-rata memiliki panjang 1-2 meter dan berwarna biru. Ia ditemukan juga di sejumlah perairan dunia seperti di Komoro, Madagskar, Tanzania dan Afrika Selatan.

Raja laut versi Indonesia ini juga tergolong sebagai species yang unik karena warna kulitnya bukanlah kebiruan, seperti umumnya ikan Coelacanth, melainkan berwarna coklat.(Ant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com