Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Setelah Cuti Melahirkan

Kompas.com - 14/08/2008, 12:55 WIB

TIGA bulan rasanya tak cukup untuk merawat si kecil yang baru lahir. Tapi kalau cuti melahirkan sudah habis dan ibu telah memantapkan pilihan untuk kembali bekerja, buatlah suatu tindakan transisi yang bisa memudahkan seluruh anggota keluarga, terutama bagi si kecil yang mesti beradaptasi dengan kondisi baru.

Jangan sampai bayi merasa kaget dan terbuang saat ditinggal ibu bekerja. Ingat, bayi juga seperti kita yang memiliki perasaan. Dia bisa sedih, takut, dan bingung saat orang yang paling dekat dengannya (baca: ibu) tiba-tiba "menghilang" seharian. Karena itu, kala ibu harus kembali bekerja, beberapa bayi akan rewel, enggan menyusu, bahkan ada yang sampai berat badanya menyusut. Ibu pun demikian. Di kantor ia bisa gelisah karena pikiran dan hatinya berada di rumah. Alhasil, jangankan bersemangat dalam bekerja, ibu justru merasa cepat lelah dan ingin selalu buru-buru pulang.

Evie Sukmaningrum, Psi, MSi, dari Fakultas Psikologi Atma Jaya, Jakarta, mengakui adanya kondisi ini pada ibu-ibu yang baru saja kembali dari cuti melahirkan. Meski begitu, ini bukan masalah tanpa solusi, lho. Intinya cuma satu: persiapan. Jadi sebelum kembali bekerja, ibu harus melakukan berbagai persiapan untuk si kecil juga untuk diri sendiri. Idealnya, persiapan dilakukan sekurang-kurangnya satu minggu sebelum masuk kerja. Berikut yang disarankan Evi.

BERBAGAI PERSIAPAN UNTUK BAYI
1. Biasakan bayi mendapat ASI perah
Berikan perahan ASI melalui sendok, bukan dot. Mengapa? Bila menggunakan dot dikhawatirkan si kecil akan mengalami bingung puting (bayi bingung antara mengisap puting dan dot botol). Efek selanjutnya bayi bisa menolak puting ibu (menyusu ASI) jika ia tahu menyusu dari dot lebih mudah ketimbang jika harus mengisap payudara ibu.

Proses pemberian ASI perah melalui sendok ini memang tidak mudah. Di hari-hari pertama bisa jadi bayi akan menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah dengan gejala rewel, tidak mau/tidak bernafsu minum susu. Tapi jangan patah semangat dan terlalu khawatir karena kondisi ini akan berlalu setelah 3-4 hari. Disarankan pemberian ASI perah ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum cuti melahirkan ibu habis sehingga dapat melancarkan proses adaptasi bayi. Misalnya dengan membiasakan bayi menerima ASI perah pada siang hari, sementara malam harinya menetek langsung dari payudara ibu.

2. Perkenalkan dengan dunia luar
Perkenalkan bayi dengan dunia luar selain kamarnya sehingga ia mengetahui adanya lingkungan selain rumah dan dapat mengenal banyak orang, bukan hanya dirinya, ibunya, atau ayahnya.

3. Belajar ditinggal ibu
Hal ini perlu dilatih minimal satu minggu sebelum hari-H. Saat itu ibu harus bisa meyakinkan si kecil bahwa ibu akan kembali dan akan bersamanya seusai bepergian. Kondisi ini juga memungkinkan bayi untuk lebih dekat dan berlama-lama dengan orang yang mengasuhnya selama ibu bekerja kelak.

4. Biasakan salam "perpisahan" sebelum berangkat kerja secara wajar
Cukup ucapkan salam sambil menciumnya. Kalau si kecil menangis, jangan ikut larut dengannya (dengan menunggunya tenang baru pergi, misalnya). Perbuatan seperti itu justru tidak mendidik dan si kecil akan lebih sulit untuk ditinggal bekerja.

PERSIAPAN IBU
Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting karena emosi ibu sangat berpengaruh pada bayi. Jika di kantor ibu resah, gelisah, dan tidak nyaman berpisah dengan si kecil, kemungkinan besar ia akan merasakan hal yang sama di rumah sehingga menjadi rewel. Maka dari itu, ibu yang sudah harus masuk kerja kembali perlu melakukan beberapa persiapan, yaitu:
1. Persiapkan mental untuk meninggalkan bayi
Pupuklah rasa percaya bahwa sang buah hati akan baik-baik saja di rumah.

2. Mulailah belajar memerah dua minggu sebelum cuti berakhir
Ketika bayi tidur dan payudara terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan ASI perah di kulkas. Esok siangnya berikan pada bayi.

3. Bekerja sama dengan pengasuh
Tekankan pada pengasuh soal pemberian ASI eksklusif (ini berarti bayi tidak boleh mendapatkan susu formula/makanan apa pun selain ASI). Jika yang mengasuh si kecil adalah orangtua sendiri atau mertua yang pengetahuan akan ASI eksklusif masih terbatas, jelaskanlah secara baik-baik.

4. Jika menggunakan jasa babysitter pilihlah yang kompeten dan profesional
Akan lebih baik jika sudah memanfaatkan jasa babysitter sejak kelahiran si kecil agar dapat memerhatikan cara kerja dan sikapnya. Berikan "perluasan" tugas dan kewajiban kepada pengasuh bayi setidaknya seminggu sebelum ibu kembali bekerja. Dengan demikian, bayi dapat belajar membiasakan diri dengan sentuhan dan suara orang lain selain ibunya.

5. Tetap memberikan ASI meski dengan cara dan waktu yang berbeda
Memberikan ASI sangat membantu ibu untuk tetap membentuk ikatan batin dengan bayi. Saat kembali bekerja ibu masih dapat memberikan ASI secara langsung di waktu-waktu tertentu, semisal sebelum pergi ke kantor atau malam hari sepulang dari kantor. Di sela jam kerja, ibu masih dapat merasakan kedekatan dengan si kecil saat memerah ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com