Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Alasan Enggan Memakai Cincin Kawin

Kompas.com - 16/02/2009, 17:23 WIB

Cincin kawin sebenarnya tidak diadakan sekadar sebagai simbol ikatan antara pria dan wanita. Pasangan yang baru menikah dapat menjadikan cincin sebagai pengingat bahwa mereka memiliki komitmen untuk saling membahagiakan. Pada saat Anda menghadapi masalah, cincin juga berfungsi untuk menguatkan Anda bahwa dulu Anda menikah atas dasar komitmen tersebut dan karenanya harus berusaha sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah.

Namun, setelah satu-dua tahun menikah, Anda dan suami sepakat untuk tidak mengenakan cincin kawin. Padahal, perkawinan Anda baik-baik saja. Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak pasangan lain yang memutuskan untuk meninggalkan cincin kawinnya di kotak perhiasan. Alasannya bermacam-macam, dari alasan klasik seperti supaya tidak kehilangan pasaran di luar rumah, hingga cincin yang sudah tidak muat. Paling tidak, Anda mempunyai alasan yang masuk akal ketika keluarga mempertanyakan keputusan Anda melepas cincin.

1. Jari tangan mulai membengkak. Entah karena Anda mulai hamil, atau memang hobi mencoba makanan-makanan di resto baru bersama suami, jari-jari memberontak sejadi-jadinya saat Anda berusaha memasukkan cincin. 

2. Memang tidak suka memakai perhiasan. Anda bukan tipe pemakai cincin yang harus repot melepas-pasang cincin saban kali mandi. Alasan ini yang kemudian menghadirkan tren tato cincin kawin di jari tangan. Ada tato bermotif bunga atau tribal melingkari jari, ada pula yang sekadar menuliskan nama pasangan masing-masing.

3. Jika suami tidak memakainya, kenapa saya harus? Ini merupakan kelanjutan dari nomor 2. Jika suami tidak suka memakai perhiasan karena repot, Anda pun tidak ingin memakainya. Supaya adil!

4. Tinggal di kawasan yang berbahaya. Entah tempat tinggal Anda, atau Anda harus melewati kawasan yang banyak penodongnya sebelum ke kantor, Anda merasa lebih baik tidak menggunakan perhiasan sama sekali.

5. Sudah terlalu banyak cincin yang Anda pakai. Anda memiliki banyak koleksi cincin, entah cincin berlian atau cincin sebagai aksesori, sedangkan suami Anda adalah kolektor cincin batu akik sehingga cincin kawin Anda kebanting.

6. Ceroboh, sering kehilangan perhiasan. Ini juga alasan kuat untuk tidak mengenakan cincin kawin. Anda sering lupa di mana meletakkan perhiasan Anda, atau cincin Anda kebesaran sehingga tak terasa jatuh.

7. Menganggap cincin kawin tidak begitu penting. Boleh percaya boleh tidak, ada pasangan yang menjual cincin kawinnya karena sedang butuh uang, padahal pasangan ini termasuk kalangan menengah. Artinya, uang hasil menjual cincin bukan untuk makan tetapi—mungkin—untuk menambah ongkos bikin pergola di depan rumah.

8. Supaya dikira masih bujangan. Ini dia alasan klasik yang terjadi pada beberapa pria. Saat di rumah memakai cincin. Namun, begitu menutup pintu pagar, cincin disimpan di dalam saku celana. Dengan demikian, ia bebas tebar pesona di kantor atau di kafe. Mudah-mudahan bukan ini alasan suami Anda. *

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com