Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Si Dia Punya Rekening Tabungan?

Kompas.com - 01/06/2009, 13:40 WIB

KOMPAS.com — Ketika seorang wanita dan pria memutuskan untuk bersatu, mereka membawa dua latar belakang yang amat berbeda. Latar belakang ini mencakup pendidikan, cara berpikir, juga cara mengatur keuangan. Uang memang bukan segalanya, namun untuk bisa bertahan di dunia ini, manusia butuh uang. Perencanaan keuangan yang tepat akan berjalan lebih baik ketimbang menjalaninya dengan impulsif. Maka, ada baiknya Anda dan dia menyamakan cara pandang dan membuat suatu pembicaraan tentang apa dan bagaimana rencana untuk mengatur kehidupan kelak guna memiliki dasar yang kuat antara Anda dan dia.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sebaiknya Anda tanyakan kepada calon suami mengenai keuangan, setelah Anda dan dia resmi berstatus suami-istri.

1. Berapa banyak rekening yang kamu miliki, dan jenis apa? Sudah berapa lama dimiliki? Apakah sering digunakan untuk transaksi, termasuk transaksi online? Mulailah dengan rekening Anda masing-masing dan terangkan bagaimana Anda menjalaninya. Jika pasangan Anda sudah memiliki rekening tersebut dalam waktu yang cukup lama dan selalu memastikan tak ada kesalahan di dalamnya, itu adalah tanda-tanda yang baik akan adanya stabilitas finansial yang ia miliki.

2. Berapa banyak kartu kredit yang kamu punya, dan yang mana yang benar-benar digunakan? Ini penting untuk dibicarakan. Karena ujung-ujungnya, jika membuka kartu kredit yang dibicarakan adalah utang. Tak tertutup kemungkinan jika ternyata pasangan Anda memiliki utang menggunung. Tanyakan berapa banyak yang harus disisihkan untuk membayar tagihan kartu kredit per bulannya. Jika Anda berdua sama-sama memilki utang dari kartu kredit, satukan jumlahnya, lalu putuskan bagaimana cara Anda berdua akan melunasinya setelah menjadi suami-istri. Apakah masalah utang sebelum menikah masih tanggung jawab masing-masing atau langsung jadi masalah bersama?

3. Utang apa lagi yang kamu miliki? Misalnya, cicilan kendaraan bermotor, cicilan rumah, atau biaya pendidikan, juga mesti dipikirkan bersama.

4. Siapa yang akan bertugas mengecek laporan kredit dan memastikan keuangan berada dalam jalur yang benar? Siapa yang lebih bisa memutuskan masalah keuangan, apakah keuangan dan pendapatan sekarang sudah mencukupi untuk mengajukan pinjaman baru?

5. Putuskan bersama, apakah sebaiknya memiliki rekening masing-masing, bersama, atau masing-masing plus bersama? Ketika masing-masing mengetahui berapa jenis pendapatan dan rekening yang dimiliki, berapa banyak saldo masing-masing,  Anda akan bisa memutuskan apakah akan membuka rekening bersama atau tidak. Namun, Anda harus memutuskan, sebagai pasangan yang idealnya akan bersama seumur hidup, apakah masalah keuangan nanti akan bersifat terbuka dan transparan atau tidak.

6.  Temukan proses penggunaan dana bersama bulanan. Misalnya, sisihkan uang untuk membayar tagihan kredit, sisihkan uang yang bisa digunakan untuk belanja bulanan keperluan rumah, dana pendidikan anak, dan lainnya. Ada pasangan yang suka mengatur keuangannya dengan membagi uang sejak gaji ditransfer ke posnya masing-masing. Ada juga yang lebih nyaman dengan membayar sambil jalan tanpa perlu penetapan budget sedari awal. Tentukan cara yang lebih nyaman bagi Anda dan pasangan.

7. Bagaimana cara memutuskan apa yang akan dibeli? Untuk menghindari argumen tentang kebiasaan berbelanja dari masing-masing pribadi dan untuk terus mengikuti alur keuangan Anda, tentukan pembelian apa yang seharusnya diputuskan bersama, dan apa yang tidak. Misalnya, jika pembayaran lebih dari Rp 500.000,- (lewat angka nominal), maka harus diputuskan bersama. Atau jika pembelian barang-barang kebutuhan rumah tangga  (lewat jenis pembelian) maka harus diputuskan bersama. Masalah uang tergolong sensitif, dan sering terkait dengan masalah emosional, khususnya mengenai kebebasan.

8. Siapa yang bertanggung jawab membayar tagihan dan menyiapkan pajak? Masalah kecil dan yang terlihat sepele dalam urusan keuangan harus diputuskan bersama sejak awal. Apakah pembayaran tagihan listrik, air, serta berbagai iuran di lingkungan rumah akan dibagi dua, dan dari rekening mana biaya tersebut akan dibayarkan? Begitu pula dengan pajak: Tetapkan, Anda akan mengurus SPPT masing-masing, atau menggabungkannya dengan suami. Pastikan Anda berdua bersedia mencatat atau menyimpan berkas laporan pajaknnya.

9. Apakah calon suami atau Anda memiliki asuransi? Apakah asuransi jiwa atau kesehatan, dan di mana masing-masing menyimpan nomor dan surat polisnya, sekaligus siapa yang harus dihubungi jika hal yang tak diingini terjadi?

10. Apa tujuan dari perencanaan keuangan kita? Faktanya, kita perlu uang untuk mencapai tujuan dan impian dalam hidup di masa mendatang, entah itu rumah pribadi di lingkungan idaman, bepergian keliling dunia, memiliki anak dan mendanai pendidikan mereka setinggi-tingginya, atau pensiun dengan gaya hidup yang nyaman. Anda mungkin berpikir Anda dan calon suami sudah memiliki tujuan yang sama, namun Anda tak akan pernah tahu hingga Anda telah benar-benar bertanya padanya. Mungkin Anda ingin tetap di rumah ketika Anda sudah punya anak, sementara suami berharap Anda akan terus bekerja. Atau salah satu dari Anda sudah mengimpikan untuk bisa travelling keliling Indonesia, sementara yang lain berangan-angan untuk membeli rumah. Membicarakan tujuan hidup bersama akan membantu Anda menentukan bagaimana mengatur keuangan bersama sehari-hari dengan tujuan bagaimana menuju target dalam hidup sebagai pasangan.

Berdiskusi soal keuangan sebelum menjadi suami-istri memang bukan pembicaraan yang menyenangkan, tetapi bila segala sesuatu mengenai keuangan sudah dibahas secara terus terang sejak awal, Anda tidak akan mengalami kesulitan belakangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com