Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna di Balik Pertanyaan Saat Wawancara Pekerjaan

Kompas.com - 29/10/2009, 18:21 WIB

KOMPAS.com - Anda pasti pernah menghadiri beberapa wawancara pekerjaan. Selama itu pula, Anda mungkin pernah menerima pertanyaan-pertanyaan yang serupa, yang rasanya Anda pun bisa menjawabnya dengan cepat seperti hafalan. Namun, apakah Anda sudah memberikan respons terbaik yang bisa Anda berikan?

Tanpa kita sadari, pertanyaan-pertanyaan kecil dan terlihat sederhana justru memiliki lapisan rahasia yang mengandung makna tersendiri. Apakah yang sesungguhnya yang ingin digali oleh si penanya? Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan saat wawancara pekerjaan. Perkaya diri dengan informasi berikut agar Anda bisa mengerti apa yang dicari oleh si penanya.

1. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?
Demi mendapatkan pekerjaan, tak jarang orang melemparkan saja lamarannya pada posisi yang lowong, padahal mereka tak mengerti benar arti dan tanggung jawab tugas yang harus diemban posisi tersebut. Nah, saat wawancara pekerjaan inilah sang penanya ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan Anda tentang posisi itu, tentunya dengan harapan, Anda tahu lebih banyak dari sekadar pengetahuan dasarnya saja.

Arti sesungguhnya: “Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang perusahaan ini, dan mengapa Anda ingin bekerja bersama kami ketimbang kompetitor kami?” Ketika menjawab pertanyaan seperti ini, sebutkan sesuatu yang spesifik. Anda mungkin perlu menyebutkan beberapa prestasi yang sudah dicapai oleh perusahaan tersebut. Misal, bahwa Anda merasa sangat tertarik dengan program riset terbaru kreasi perusahaan tersebut. Atau, bahwa Anda terkesan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan. Respons mendetail atau spesifik membuat si penanya mengetahui bahwa Anda tertarik untuk bekerja bersama dengan perusahaan tersebut, tak hanya mengincar gajinya saja. Pada saat bersamaan, menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan riset, sekaligus membuat si penanya mengetahui bahwa Anda sudah mempersiapkan diri dan serius ingin bergabung dengan perusahaan tersebut.

2. Apa kelebihan Anda?
Jawaban umum seperti, “Saya baik saat bekerja dengan tim,” atau “Saya disiplin dalam bekerja” memang seperti jawaban yang tepat untuk disampaikan kepada kepala personalia yang bertanya. Namun sayangnya, jawaban seperti ini sudah terlalu sering didengar oleh kepala personalia. Sebaiknya Anda mengatakan sesuatu yang berbeda dan membuat Anda memiliki nilai lebih di mata si penanya.

Arti sesungguhnya: “Seberapa besar kelebihan yang sudah Anda gunakan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan?” Saat menanyakan pertanyaan ini, si penanya ingin mengetahui bakat atau nilai lebih apa yang bisa Anda tawarkan kepada perusahaan. Maka, saat pertanyaan ini ditanyakan, jangan lupa untuk menjelaskan nilai lebih Anda. Jelaskan bagaimana kelebihan Anda bisa memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan. Dalam ekonomi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang sedang berusaha menurunkan biaya pengeluaran. Pengalaman Anda bernegosiasi dengan para vendor dan mendapatkan harga termurah, misalnya, bisa meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda incar.

3. Apa kekurangan Anda?
Kebanyakan orang berusaha mendaftar kekurangan yang sebenarnya bisa dilihat sebagai kekuatan. Misal, “Saya terlalu perfeksionis” atau “Saya tak bisa mengatakan ‘tidak’ ketika seseorang minta bantuan.” Jawaban-jawaban seperti ini bisa membuat si pewawancara menduga bahwa Anda sedang menyembunyikan sesuatu.

Arti sesungguhnya: “Seberapa besar Anda jujur dan mengenali diri Anda sendiri?” dan “Seberapa suksesnya Anda menghadapi tantangan dalam berkarier atau kesulitan dalam bekerja?” Setiap orang memiliki kekurangan, namun tak semua orang berani mengakuinya. Pewawancara kerja mencari orang-orang yang bisa mengenali kekurangan dirinya sendiri dan berani maju untuk mengatasinya. Misal, jika Anda memiliki masalah untuk bicara di depan publik, katakan bahwa jika memang itu adalah kekurangan Anda. Lalu lanjutkan prestasi pribadi Anda sendiri yang ternyata bisa mengatasi kekurangan tersebut. Misal, dengan mengatakan bahwa Anda mencoba memberanikan diri untuk bicara di depan tim eksekutif untuk mempresentasikan proposal proyek Anda di kantor lama. Katakan, bahwa meski menakutkan, namun situasi tersebut memaksa Anda untuk mengkonfrontasi kelemahan Anda dan mengambil langkah-langkah, meskipun kecil.

4. Lebih senang bekerja sendiri atau dalam tim?
Pertanyaan ini termasuk pertanyaan yang menjebak. Karena jarang seseorang harus bekerja sendirian atau selalu dalam kelompok.

Arti sesungguhnya: “Bisakah Anda bekerja dengan pengawasan minimal?” dan “Bisakah Anda menjelaskan ketika Anda bekerja dengan kolega atau grup untuk menyelesaikan tantangan pekerjaan?” Para manager mencari individu-individu yang bisa mengambil kesempatan dan berinisiatif. Tak semua atasan bisa mengawasi semua bawahannya dan membimbingnya untuk menyelesaikan tugas selangkah demi selangkah. Jadi tunjukkanlah bahwa Anda bisa bekerja secara otomatis dan cerdik.

Pada saat bersamaan, Anda harus bisa bekerja dengan beragam tipe individual dengan tingkatan yang berbeda, departemen, kantor, bahkan perusahaan. Maka si personalia yang bertanya kepada Anda ingin tahu sebaik apa Anda bisa berkolaborasi dengan orang lain.  Jangan lupa untuk menyampaikan jika Anda pernah memimpin proyek tim yang berhasil.

Dengan mengetahui apa respons yang dicari oleh para pewawancara lewat pertanyaan-pertanyaan simpel, kesempatan Anda untuk bisa menjawab dan memberi impresi baik di hadapan si pewawancara lebih baik. Lagi pula, si pewawancara mungkin terbiasa untuk mendengar respons yang sama berulang-ulang. Dengan memberikan jawaban yang berbeda dari kebanyakan orang, Anda pun akan memiliki peluang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com