Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Metalik pun Bisa Terkesan Hangat

Kompas.com - 15/12/2009, 16:02 WIB

KOMPAS.com - Warna pantul metalik memang sempat tren sekitar awal tahun 2000-an, karena bergemanya tren milenium. Namun, di tangan Denny Wirawan, warna metalik bisa dikulik lebih jauh ketika dipadankan dengan bahan dan warna yang tepat.

Dalam peragaannya yang berjudul Unveiling Treasures, Denny Wirawan, desainer yang sudah berkarya selama 13 tahun ini, menyingkap kekayaan modenya yang membuatnya ternama. Agar tetap terlihat segar dan trendi, ia mengawinkannya dengan teknik terbaru yang masih terbilang unik dan baru. Denny memperagakan kembali rancangan-rancangannya yang dibuat lebih kaya dengan teknik motif cetak foiling dan flocking.

Sebelum memeragakan koleksinya pada awal Desember 2009 lalu dalam Trend Show 2010 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Denny mengungkapkan bahwa Unveiling Treasures merupakan sebuah upaya untuk mengungkap kekayaan gaya rancannya yang asli. Jika biasanya peragaan busana lebih bersifat mengambil suatu inspirasi, kali ini ia mengambil inspirasi dari karya-karya terdahulunya, namun dibungkus dalam alur yang lebih modern dan masa kini.

Selama ini Denny Wirawan banyak menggunakan siluet dramatis, misalnya, lengan gelembung, blus ruffle, rok panjang melebar, gaun sifon yang melambai, gaun bersusun mewah, hingga pakaian yang androginy. Koleksi-koleksi Denny dikembangkan kembali dengan teknik foiling dan flocking. Foiling merupakan teknik merekatkan warna metalik di atas permukaan kain dengan suhu panas. Sementara flocking, merupakan teknik mencipta motif timbul dengan materi beludru.

Sebanyak 39 set pakaian wanita dan 15 set pakaian pria diperagakan Denny dalam 3 sekuens. Ia membaginya dengan tema campuran metalik tersebut. Di babak pertama, ia menggunakan rancangan metalik perak yang dipadu dengan gaun-gaun koktil mini dan pas tubuh dengan paduan bahan jacquard, bulu-bulu, dan diperkaya manik-manik. Sebagai penutup babak, ia mengeluarkan rancangan gaun sifon metalik panjang yang memberi efek dramatis ketika terkena pantulan cahaya.

Di babak kedua, Denny mengusung emas yang diberi efek metalik. Jaket-jaket berwarna emas dipadu dengan motif-motif, diperkaya dengan efek metalik menjadi highlight. Teknik foiling diaplikasikan pada bahan-bahan kusut, menghadirkan efek tekstural yang tak biasa.

Sementara untuk babak ketiga, Denny mengambil inspirasi dari alam. Jika pada dua babak sebelumnya Denny menggunakan bahan taffeta, untuk babak ketiga ini ia mencoba sesuatu yang berbeda dengan membuat motif kulit satwa di atas bahan suede. Warna-warna coklat tanah membuat koleksi berkesan eksotis. Di bagian akhir, gaun-gaun panjang yang diberi sentuhan foiling makin terlihat luar biasa dengan detail frills dan batu-batuan berwarna-warni mencipta sebuah motif besar.

Lewat peragaan ini, Denny mengungkapkan maksudnya agar eksistensinya selama ini makin bisa dikenal masyarakat. Selama ini perancang yang seringkali didapuk sebagai perancang kostum  panggung KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya, dan Melly Goeslaw ini  selalu melakukan show bersama perancang lain di event-event tertentu, kali ini ia ingin menunjukkan identitas diri dan rancangannya lebih lagi.

Efek metalik memang belum banyak digemari atau disenangi lagi, karena cenderung berkesan keras dan dingin. Namun, dalam koleksi-koleksi yang ditampilkan pada peragaannya kemarin, Denny seakan ingin menyatakan bahwa warna pantulan metalik pun bisa terkesan hangat, tapi juga bisa berkesan dingin, tergantung bahan, warna, dan paduan aksesorinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com