Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal Kecil Tapi Penting Diketahui Orangtua Baru

Kompas.com - 21/01/2010, 11:38 WIB

KOMPAS.com - Kehadirannya sudah dinantikan sekian lama, kujurnya yang mungil  menggemaskan, Anda pun berpikir, mahluk mungil dan lucu seperti ini, mana mungkin bisa melakukan hal jahat atau buruk. Kehadiran si bayi bisa membawa kebahagiaan di tahun-tahun mendatang, tapi juga bisa menjadi hal yang cukup melelahkan untuk para orangtua baru saat membawa si kecil kembali ke rumah. Berikut adalah beberapa saran dari Dr. Stephen Turner, kepala divisi dokter anak di Long Island College Hospital, di Brooklyn, AS untuk para orangtua baru agar tidak kaget saat membawa bayi pulang ke rumah dan menyadari adanya banyak perubahan dalam gaya hidup Anda.

1. Kekurangan Tidur
Anda harus mengetahui bahwa dengan adanya si kecil, Anda akan kekurangan waktu tidur. Hal ini akan membuat pasangan Anda sama-sama merasa mudah marah. Di awal-awal kehadiran si kecil, akan terasa sangat melelahkan, jadi pastikan Anda dan pasangan menyadari situasi tersebut, agar ketika mulai terasa ada emosi, sama-sama bisa saling mengingatkan.

2. Tumpukan Cucian
Ini salah satu yang sulit untuk dihindari. Pakaian bayi sebaiknya dicuci terpisah dari pakaian orang dewasa demi menghindari kuman penyakit yang bisa menempel. Jika Anda tidak memiliki orang yang membantu mencucikan pakaian Anda, maka bisa jadi hal ini akan menyulitkan Anda. Cucian Anda akan sangat menumpuk, begitu pun pakaian si kecil, karena Anda dan ia bisa mengganti pakaian hingga beberapa kali sehari. Carilah solusi untuk mengatasi masalah ini. Entah bergantian mencuci pakaian si kecil dengan suami, atau menyewa jasa pencuci pakaian.

3. Waktu untuk Bersiap
Sebelum kehadiran si kecil, Anda mungkin hanya perlu waktu sekitar 15-20 menit untuk bersiap sebelum pergi ke luar rumah. Namun, ketika sudah ada si kecil, Anda mungkin butuh waktu lebih lama untuk bersiap, bahkan bisa sampai 30 menit. Karena Anda akan perlu menyiapkan barang-barang untuk si kecil, seperti tas popok, membawa popok ekstra, tisu basah, pakaian untuk si kecil, peralatan menyusui, bahkan pakaian ganti untuk Anda juga. Tak heran jika akan ada barang-barang yang sering tertinggal. Kalau perlu, buatlah daftar barang yang akan Anda perlukan setiap keluar rumah bersama si kecil agar tak ada lagi yang tertinggal.

4. Bersiap untuk Menghabiskan Banyak Waktu di Rumah
Untuk dua bulan pertama kedatangan si bayi, Anda sebaiknya tidak bepergian membawa bayi ke tempat publik yang membuatnya rentan terkena kuman penyebab penyakit. Membawa si kecil keluar untuk terkena matahari sambil berkeliling di sekitar rumah yang jauh dari polusi masih aman, namun hindari tempat-tempat umum, seperti pusat perbelanjaan atau angkutan umum ketika sedang musim penyakit flu. Ketika Anda akan meninggalkan rumah untuk bertemu dokter, misalnya, tambahkan satu lapis pakaian pada bayi untuk menjaganya tetap hangat. Jadi, persiapkanlah diri Anda untuk banyak menghibur diri di dalam rumah. Entah itu dengan menambah stok video hiburan, atau hal-hal lainnya.

5. Istirahat Bersama
Kebanyakan bayi yang baru lahir akan tertidur setidaknya 16 jam per hari, atau di antara waktu makannya. Bayi yang baru lahir bisa makan setidaknya 2-3 jam per hari. Jadi, cobalah untuk juga beristirahat kala ia tertidur.

6. Masalah Kesehatan
Berhati-hati dan awas akan kesehatan anak memang baik, namun jangan mencari-cari apa yang salah pada anak atau terlalu takut akan kesehatan si bayi. Cek temperatur pada anak ketika tubuhnya terasa hangat atau terlihat kurang sehat, tidak perlu setiap saat. Jika suhu tubuh si bayi mencapai 38 derajat celsius atau lebih, hubungi dokter Anda. Waspada pula jika terjadi perubahan pada warna kulit si bayi.

7. Memperkenalkan Makanan Padat
Disarankan untuk memberi makanan padat pada anak ketika ia menginjak usia 4-6 bulan. Kapan waktu paling tepat untuk memberi makanan padat untuk bayi tergantung kesiapan si anak itu sendiri, tidak bisa diberikan patokan. Ketika Anda akan memperkenalkan makanan padat pada anak, utamakan sayuran dan buah-buahan. Agar si kecil mau makan sayuran, usahakan untuk memberikan sayuran terlebih dulu, baru buah-buahan. Rasa manis buah-buahan sebagai semacam "hadiah" untuk kemauannya memakan sayuran yang rasanya cenderung tawar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com