Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memotong Kuku Bayi

Kompas.com - 27/01/2010, 13:14 WIB

KOMPAS.com - Kuku jari bayi bisa tumbuh dengan cepat. Jika tak segera dirapikan, si bayi bisa terluka oleh kukunya sendiri. Kuku-kuku jari tangan bayi tumbuh lebih cepat ketimbang kuku jari kakinya. Untuk merapikan kuku jari bayi, Anda bisa mengikirnya atau memotongnya dengan penjepit kuku kecil. Untuk kuku jari tangan sebaiknya dilakukan sekitar dua kali seminggu, sementara untuk kuku kaki, lakukan setidaknya dua kali sebulan. Pada saat memotong kuku, pastikan agar kuku si bayi tidak memiliki ujung yang kasar dan mungkin bisa menggores kulit atau bagian tubuh lain si bayi.

Mengingat kuku-kuku jari si bayi sangat kecil dan tipis, pilihan untuk menggunakan alat apa dalam merapikan kukunya, tergantung kenyamanan Anda yang akan merapikannya. Mengikir kuku bayi memang adalah pilihan yang risikonya paling rendah untuk mencegah kemungkinan melukai kulit di sekitar kuku bayi. Perlu diingat untuk tidak menggigit kuku bayi karena bisa membuat infeksi pada kulit bayi.

Berikut adalah tips untuk mempermudah memotong kuku bayi:
1. Potonglah kuku bayi seusai mandi, ketika kuku berada dalam keadaan terlunak. Kadang akan sangat membantu untuk memotong kuku bayi saat ia sedang tertidur, karena ia berada dalam keadaan tenang.
2. Jika Anda menggunakan gunting atau pemotong kuku, jangan lupa untuk menekan kulit di bawah kukunya agar Anda lebih mudah mengendalikan alat dan melihat sisa kukunya. Akan lebih baik jika saat Anda memotong kuku, pasangan Anda memegang tangan atau kaki si bayi agar Anda bisa berkonsentrasi dalam memotong kuku si bayi.
3. Potonglah kuku bayi dengan bentuk yang mengikuti lekuk alami kuku dan jarinya. Potong kuku kaki dengan ujung merata.
4. Seusai memotong kuku kaki dengan pemotong kuku, jangan lupa haluskan ujung-ujung yang tajam dengan alat kikir kuku. Pastikan Anda melakukannya dengan lembut.
5. Jika Anda tak sengaja menggores kulit si bayi, tekan perlahan bagian tersebut dengan tisu atau kain kasa, oleskan dengan salep. Jangan tutup dengan plester karena bisa tertelan oleh si bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com