Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Meriahkan Thamrin City

Kompas.com - 04/02/2010, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Sekitar 6.000 pengrajin batik Pekalongan akan memamerkan batik khas asli pekalongan, baik tulis, cap, atau printing di pusat pertokoan Thamrin City, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga akhir 2010. Hall yang berada di lantai dasar 1 sisi barat, dan lantai dasar sisi barat (blok A, G, H), bahkan bisa digunakan secara gratis oleh perajin batik se-Jawa, dan beberapa dari Sumatera (Jambi).

Hadi Satyagraha, CEO Thamrin City, mengatakan kepada Kompas Female bahwa fasilitas yang diberikan tersebut merupakan bagian dari program Thamrin City mempopulerkan batik dengan konsep Pusat Batik Nusantara. Diharapkan, semakin banyak perajin punya kesempatan memamerkan karya para perajin di area yang diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu, siang tadi (4/2/2010).

Thamrin City bermaksud merangkul perajin batik sebagai bentuk dukungan atas himbauan pemerintah untuk menggalakkan batik di dalam negeri. Bentuk dukungannya tak tanggung-tanggung, perajin diberikan transportasi, akomodasi, dan pengiriman barang gratis dari pekalongan.

Wakil Walikota Pekalongan, Alma Facher, yang ikut menghadiri peresmian sentra batik, mengatakan perajin akan datang bertahap dan bergantian. Ada 60 perajin yang datang setiap seminggu sekali, hingga total 6.000 perajin batik.

Bagi penggemar batik, atau Anda yang diwajibkan memakai batik pada hari tertentu di kantor, silakan berkunjung ke Pusat Batik Thamrin City yang dikatakan Mari Elka Pangestu sebagai pencontohan untuk mal dan retail lainnya di ibu kota.

Jika ingin berbelanja, pastikan jangan lewat dari bulan Maret 2010, demikian saran beberapa penjaga stan kepada Kompas Female. Sampai saat itu, Anda bisa menikmati promosi batik berupa penetapan harga Rp 100.000 untuk tiga buah atasan.

Posisi stan mereka pun akan berganti selang seminggu. Jadi kalau menemukan busana batik dengan desain yang makin gaya, langsung saja beli. Atau Anda menelepon untuk memesan kembali, karena belum tentu mereka masih ada di tempat tersebut minggu depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com