Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Kelezatan Hidangan Jepang

Kompas.com - 24/02/2010, 14:55 WIB

KOMPAS.com - Jepang dikenal dengan tradisi kulinernya yang unik dari segi penyajian, serta segar dan sehat dari sisi rasa dan manfaatnya. Tak heran kalau rata-rata usia hidup orang Jepang cukup tinggi, yakni 83 tahun.

Rahasia kelezatan makanan Jepang terletak pada racikan bumbunya yang khas, demikian menurut Ogihara Sadahiko, Associate General Manager dari Ajinomoto Co, Inc. Racikan tersebut pada dasarnya terdiri atas kaldu dan penyedap atau sari pati yang terbuat dari tumbuhan.

''Contohnya sari pati tebu, kombu (sejenis rumput laut), kaldu dari ikan cakalang, atau ikan kayu. Bumbu atau kaldu makanan Jepang hampir semua menggunakan kombu dan ikan kayu,'' tutur Sadahiko, dalam sesi seminar pada Seminar dan Food Tasting Makanan Jepang di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (23/2/2010).

Ramuan bumbu itulah yang membedakan kelezatan hidangan Jepang dari hidangan Barat. Masakan Barat umumnya menggunakan kaldu atau bumbu (umami) yang terbuat dari campuran bawang bombay, seledri, wortel, dan daging.

Bumbu penyedap lain yang sering digunakan adalah MSG, atau penyedap rasa dari tebu. Memang banyak yang mengatakan bahwa penyedap rasa buatan tidak baik bagi tubuh, karena ada sebagian orang yang tubuhnya merespons negatif bumbu penyedap.

"Namun setelah diselidiki, ternyata orang itu juga bereaksi sama dengan bumbu penyedap atau jenis makanan lainnya,'' ujarnya. Lagipula, menurutnya, bumbu penyedap yang diproses merupakan sari pati dari tumbuhan, sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.

Makanan Jepang juga dikenal sangat mempertimbangkan nilai artistik dalam penyajian hidangan. Lihat saja cara mereka menyajikan sushi di berbagai rumah makan sushi. Benar-benar menggugah selera kita untuk makan, bukan? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com