Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menimbang Tawaran Kemitraan My Bakso

Kompas.com - 31/03/2010, 10:05 WIB

KOMPAS.com — Siapa pun niscaya pernah menikmati bakso. Ya, penganan bakso memang digemari oleh hampir semua usia dan kalangan masyarakat. Wajar pula jika banyak kalangan pemodal yang tergiur menekuni usaha bakso.

Salah satu yang mengambil peluang ini adalah Ferdy Wijaya. Ia sudah menekuni usaha bakso sejak tiga tahun lalu di Surabaya, Jawa Timur. Bendera usahanya My Bakso. Ketika awal berusaha, Ferdy meracik sendiri bumbu dan bahan baku baksonya. Ferdy mengaku butuh waktu sekitar enam bulan untuk mendapat komposisi yang tepat.

Dia mengklaim, keunggulan baksonya ada pada komposisi bahan baku daging yang mencapai 95 persen dalam setiap adonan. Selain itu, ia tidak memakai tambahan pengawet.

Demi menekan harga jual, Ferdy melakoni sendiri proses produksinya. Mulai dari penggilingan daging sampai menjadi bakso dan pembuatan mi. Makanya, dia bisa menjual satu porsi bakso dengan harga Rp 6.000-Rp 8.000. "Istilahnya rasa bintang lima, harga kaki lima," ujarnya.

Usaha Ferdy kian berkembang ketika setahun lalu, banyak pemodal di Surabaya ingin bermitra dengan My Bakso. Dari sinilah ia membuka kemitraan. "Saya melihat usaha bakso masih memiliki peluang besar," ujarnya.

Analisisnya tak meleset. Dalam waktu dua tahun, ia telah memiliki 60 mitra di 40 kota, di antaranya, Bandung, Semarang, Medan, Palangkaraya, dan Jayapura.

Ada dua paket kemitraan yang dia tawarkan. Pertama, paket Rp 25 juta untuk kemitraan 5 tahun. Setelah lima tahun, mitra harus membayar lagi initial fee
Rp 10 juta. Kedua, paket Rp 30 juta untuk pemakaian nama selamanya.

Dengan mengeluarkan biaya investasi sebesar itu, calon mitra akan mendapat perlengkapan alat penyajian, kompor, mesin produksi, bahan bumbu untuk sebulan, banner, brosur, pelatihan pekerja, software administrasi, dan meja prasmanan sepanjang 3 meter.

Menu baru per semester

Penyajian dengan sistem prasmanan ini menjadi keunggulan lain My Bakso. "Hampir 75 persen konsumen lebih memilih sistem prasmanan," katanya.

Selain biaya tadi, calon mitra masih harus merogoh kocek untuk sewa tempat, meja berdiri dan kursi, freezer, mesin kasir, dan mendesain dinding ruangan. Mitra juga wajib membayar royalty fee 5 persen dari omzet penjualan makanan.

Soal lokasi, gerai My Bakso cocok berada di ruko dan mal, dengan minimal luas ruang 5 x 12 meter. Ferdy membatasi jarak antarmitra sekitar 5 kilometer. Sebagai dukungan terhadap mitra, dia mengembangkan website, rutin mengoordinasikan promosi counter per wilayah, dan pembaruan menu setiap enam bulan.

Mitra di luar daerah boleh menetapkan harga sendiri. Ferdy mengklaim, mitra bisa meraup omzet Rp 500.000 sampai Rp 1,5 juta per hari. Jika usaha berjalan lancar, mitra diperkirakan bisa balik modal sekitar 6-8 bulan.

Edy Muljadi, mitra My Bakso di Medan, sudah bergabung hampir dua tahun dengan My Bakso. Dia mengaku, dalam sehari bisa meraup omzet Rp 700.000-Rp 1,5 juta dari menu makanan saja. Edy mengaku sudah balik modal sebelum enam bulan. Bahkan, kini dia telah menjadi master My Bakso di wilayah Sumatera Utara yang mengelola 10 mitra. Berminat? (Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com