Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia membuat istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah, khawatir. Terkait fakta itu, ia pun mendesak pemerintah untuk membenahi dan melindungi kualitas kesehatan reproduksi perempuan.
"Ini menunjukkan pemerintah masih belum mampu memberikan perlindungan kesehatan reproduksi perempuan," kata Shinta dalam acara Pundi Kesehatan bagi PPHAM di kediamannya, Selasa (20/4/2010).
Menurutnya, satu syarat untuk menghindari kerusakan alat reproduksi atau organ reproduksi adalah dengan melakukan perkawinan pada masa yang telah dianjurkan. Ia pun sangat tidak menganjurkan perkawinan dini atau muda. "Ibu kita Kartini melarang perkawinan dini karena organ-organ reproduksi tidak kuat. Makanya di Indonesia kematian anak dan ibu sangat tinggi," imbuhnya.
Menurutnya, perjuangan Kartini yang berkaitan dengan pernikahan usia muda atau pernikahan dini itu berkaitan dengan diskriminasi perempuan. Artinya, perempuan tidak diberi kesempatan dalam menentukan kewenangan. "Nah, itulah yang diperjuangkan RA Kartini zaman dulu," jelas Shinta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.