Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumbu Dapur, Asing Didengar tapi Akrab di Lidah

Kompas.com - 27/05/2010, 07:05 WIB

KOMPAS.com - Tahukah Anda banyak bumbu kering yang sering kita manfaatkan sebagai penyedap masakan, namun masih asing didengar? Mari berkenalan agar tak “tersesat” meracik makanan.

Pekak
Nama lainnya adalah bunga lawang, berbentuk bintang delapan, ujungnya berisi biji pipih, aromanya mirip adas dan harum. Banyak dipakai di dapur Cina atau Vietnam, dan beberapa masakan Indonesia.

Kapulaga
Fungsi utamanya, menambah aroma pada masakan, kue, dan minuman. Ada dua jenis kapulaga, yang putih banyak digunakan untuk masakan. Dan, yang hijau banyak dipakai untuk kue dan minuman. Memarkan atau haluskan kapulaga dan sangrai hingga harum sebelum dipakai agar aromanya prima.

Cabai Puyang
Tidak termasuk keluarga cabai, tapi rasanya yang pedas manis (mirip merica), membuatnya digemari sebagai bumbu gulai, acar, hingga manisan. Cara pakainya bisa dihaluskan atau ditambahkan utuh dan diolah bersama bumbu lain.

Angkak
Angkak basah mirip tapai ketan tetapi berwarna kemerahan, sedikit berair. Fungsinya menambah aroma segar dan warna merah alami pada daging yang dipanggang. Bisa juga langsung ditumis. Sementara, angkak kering cocoknya dihaluskan atau dicampur bersama bumbu lain lalu dimasak hingga lunak dan berwarna kemerahan.

Klabet
Rasanya agak pahit, dijual dalam bentuk butiran dan bubuk. Banyak dipakai dalam bumbu kari masakan India atau gulai.

Andaliman
Bijinya sebesar merica, berwarna hijau cerah dan berubah menjadi kehitaman jika sudah tua.
Rasanya pedas, segar menggigit dan banyak dipakai dalam bumbu hidangan Sumatera seperti gulai, atau saus untuk seafood bakar. Untuk memakainya, haluskan bersama bumbu lain atau campurkan utuh.

Bunga Pala
Hampir semua bagian dari buah pala ini dapat dimanfaatkan. Aromanya harum dan rasanya gurih, klop dipakai pada gulai, kari, kalio, dan masakan lain yang berbahan dasar daging. Biasanya dimasak secara bersamaan dengan bahan lain.

Kemukus
Mirip merica hitam dengan ekor kecil di ujungnya. Biasanya dicampurkan dalam bumbu untuk daging sapi atau ikan agar pedas dan mengurangi aroma anyir.

(Dahrani Putri/Tabloid Nova)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com