Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Perhiasan? Datang ke JCC 3-6 Juni Ini

Kompas.com - 03/06/2010, 12:53 WIB

KOMPAS.com — Dimulai dari hari ini, Kamis (3/6/2010) hingga Minggu (6 Juni 2010), Indonesia Jewellery Fair menggelar Pameran Perhiasan Internasional "Jakarta International Jewellery Fair 2010". Bertempat di Cenderawasih Room, Jakarta Convention Center, Jakarta, acara ini dibuka oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Dirjen IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Fauzi Aziz, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia, Iskandar Hussein, dan Leo Hadi Loe, Kepala Produsen Perhiasan Indonesia.

Selama 4 hari, para pengunjung bisa menemukan beragam perhiasan dari berbagai bentuk, desain, dan bahan baku dengan harga yang di bawah pasaran biasa. "Para pengunjung bisa mendapatkan perhiasan dengan desain dan tren terbaru untuk 2011 dari lebih kurang 114 peserta ekshibitor, tapi dengan harga-harga pabrik, yang artinya lebih murah dibanding pasaran," terang Yuniska Pelechia Darmo, Direktur Jakarta International Jewellery Fair 2010, kepada Kompas Female sebelum acara pembukaan.

Leo Hadi Loe mengatakan bahwa saat ini harga emas sedang berada di level tinggi. Hal ini menjadi hal yang menguntungkan untuk para pemilik akhir emas, tetapi untuk para pemain industri, hal ini tak selalu baik karena artinya daya beli sedang turun. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengakali keadaan ini adalah dengan melakukan ekspor. Saat ini, industri perhiasan Indonesia sudah mulai menjadi pemain internasional, tetapi sayangnya, kebanyakan barang kita dijual dalam bentuk bahan mentah, bukan dalam bentuk jadi.

Catur R Limas, dari UBS, pabrikan emas di Indonesia yang mulai melakukan ekspor ke 40 negara, mengatakan, "Saat ini kebanyakan emas di pasaran luar asalnya dari Indonesia, tetapi memang banyak yang membelinya dalam bentuk mentah, kemudian diolah lagi. Italia saat ini adalah kiblatnya perhiasan, padahal sebenarnya mereka mengambilnya dari Indonesia juga. Kendala mengapa kita belum bisa menjadi pemain yang memakai nama sendiri, ya, karena kita kurang dikenal saja. Padahal, sebenarnya kualitas produk-produk kita tak kalah dari emas luar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com