Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk Perjalanan, Gimana Mencegahnya?

Kompas.com - 13/07/2010, 09:20 WIB

KOMPAS.com - "Huh! Bau bis malem!" Begitu gerutu orang ketika mencium bau-bauan seperti minyak gosok. Soalnya, minyak gosok identik dengan penumpang yang mengalami mabuk perjalanan di bis antarkota. Makanya, orang yang sering mabuk perjalanan sering dibilang ndeso. Padahal, ya, enggak ada hubungannya.

Sampai sekarang, masih banyak orang yang mengalami mabuk perjalanan. Dan, hal ini tak hanya dialami "wong ndeso".

Ketika mabuk perjalanan, kepala terasa pusing, mual, muntah, dan keluar keringat dingin. Gangguan yang satu ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan motion sickness. Menurut Jay W. Marks, MD, ahli penyakit dalam dari Yale University, penyebabnya adalah bentrokan koordinasi di dalam otak.

Selama perjalanan, seluruh panca indera kita berada dalam keadaan siaga karena mendapat banyak rangsangan dari luar. Telinga mendengar berbagai macam bunyi. Mulai dari suara tangis anak-anak hingga deru kendaraan. Mata melihat pemandangan dan tingkah laku anggota keluarga yang ada di dekat kita. Seluruh jaringan lunak tubuh yang berfungsi mengolah rangsangan (proprioceptors) juga demikian. Ada sensasi tertentu yang terasa. Mulai dari semilir angin hingga dinginnya AC.

Semua rangsangan itu masuk ke dalam otak dan harus diproses keselarasannya. Namun, terkadang, otak tak mampu menampung semuanya. Akhirnya, terjadilah konflik antar-rangsangan yang menyebabkan sakit kepala, mual, dan keringat dingin.

Trik pencegahan:
1. Duduk di depan, di samping supir. Selama perjalanan, fokuskan pandangan ke pemandangan di depan. Jangan terlalu sering menengok ke kiri dan kanan.
2. Di pesawat, pilih tempat duduk di area tengah untuk meminimalkan getaran mesin.
3. Jangan membaca selama di perjalanan karena akan menambah rangsangan dari mata, sehingga kerja otak bertambah berat.
4. Hindari makanan yang terlalu berbumbu agar pencernaan dan penciuman tidak perlu bekerja keras.

Obati dengan:
Obat jenis antihistamin umumnya digunakan dalam pencegahan dan pengobatan mabuk perjalanan. Antihistamin dapat mencegah dan mengatasi mual, muntah, dan pusing, serta menenangkan stimulasi di telinga bagian dalam.

(Lily Turangan/Prevention Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com