Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Produk Petani Lokal yang Berkeadilan

Kompas.com - 29/07/2010, 18:55 WIB

KOMPAS.com - Melestarikan alam dan lingkungan kawasan konservasi perlu sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat lokal. WWF Indonesia mengajak masyarakat di kawasan konservasi mengubah perilaku agar lebih ramah lingkungan. Fokusnya adalah pada pengembangan serta pelestarian potensi alam dan peningkatan ekonomi melalui program Green and Fair Products.

Ya, setelah lima tahun menjalankan program perberdayaan petani lokal ini, WWF Indonesia mengajak masyarakat luas memilih produk ramah lingkungan melalui delapan produk hasil alam. Delapan produk ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di kawasan konservasi. Hanya saja, cara produksinya belum memenuhi prinsip pelestarian alam. Distribusi produk lokal juga belum berkeadilan, dilihat dari manfaat yang diterima petani lokal.

"Masyarakat setempat dekat dengan hutan dan sumber daya alam, serta mendapatkan manfaat dari alamnya, lalu diteruskan ke masyarakat kota. Meneruskan hasil alam ke kota perlu dilakukan dengan keadilan. Kepentingan WWF di sini berusaha memperpendek rangkaian perdagangan. Agar distribusi komoditas dari sumber daya alam diupayakan lebih fair dan memberikan benefit bagi masyarakat setempat," papar Efransjah, CEO WWF Indonesia, saat peluncuran kampanye Green and Fair Products, di Balai Sarwono, Kemang Jakarta, Kamis (29/7/2010).

Inisiatif Green and Fair Products merupakan upaya menuju sinergi dimensi ekologi dan sosial, untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi, imbuhnya.

Delapan produk hasil petani dan pengrajin lokal ini sudah cukup dikenal di wilayah masing-masing. WWF Indonesia, sebagai fasilitator, mengenalkannya ke masyarakat kota sebagai bagian kampanye dan edukasi publik tentang pilihan konsumsi yang lebih hijau (bahan alami dan diproduksi secara organik oleh masyarakat setempat). Selain itu juga bersifat adil (dijual dengan nilai pasar yang memberikan manfaat lebih bagi petani lokal, dengan membelinya langsung dari petani atau distributor pertama).

Kampanye edukasi publik Green and Fair Products WWF Indonesia, menghadirkan delapan produk alam hasil petani dan pengrajin lokal dari kawasan konservasi, yakni:
* Kopi robusta "Kuyungarang" dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung
* Madu hutan "Tesso Nilo" dari Taman Nasional Tesso Nilo, Riau
* Minyak kayu putih "Walabi" dari Taman Nasional Wasur, Merauke
* Beras Adan "Tana Nam" dari dataran tinggi Borneo
* Madu hutan "Gunung Mutis", Nusa Tenggara Timur
* Kerajinan patung badak dari Taman Nasional Ujung Kulon
* Teh Aloe Vera dari Taman Nasional Sebangau
* Kerajinan "Manik Banuaka" dari Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat

Meski varian produk memiliki karakter yang berbeda, namun delapan produk ini memiliki kesamaan yakni dikelola dengan prinsip berkelanjutan. Artinya, produksi petani atau pengrajin lokal juga mempraktekkan pelestarian alam. Pengolahan produk juga secara organik dengan aspek sanitasi dan tanpa menggunakan bahan kimia.

Jika Anda ingin menjadi bagian dari gerakan pelestarian alam dan lingkungan kawasan konservasi, membeli delapan produk ini bisa menjadi pilihan cara kontribusinya. Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk ambil bagian, yaitu dengan mengubah perilaku yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari agar kearifan lokal tetap lestari.

Sayangnya, produk ini belum bisa ditemukan di supermarket terdekat di kawasan kota. Membeli langsung dari petani menjadi cara yang paling bisa dilakukan saat ini, atau melalui WWF Indonesia dalam berbagai kegiatan kampanye Green and Fair Products yang berjalan sepanjang tahun 2010.    

Info Kampanye Green and Fair Products:
www.wwf.or.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com