Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Kritik Elpiji dengan Lukisan

Kompas.com - 03/08/2010, 20:44 WIB

BANGKALAN, KOMPAS.com--Sejumlah seniman di Madura, Jawa Timur, mengkritik pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji dengan menggelar pameran lukisan di pondok Aspirasi Corner Lempar, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan.

Berbagai seni rupa dipamerkan dalam acara yang bertajuk "Jendela Madura" tersebut, mulai dari lukisan yang menceritakan tentang kondisi alam yang ada di Madura, serta ungkapan keprihatinan terhadap kebijakan konversi minyak tanah ke gas elpiji yang banyak menelan korban jiwa.

Ketua Pelaksana Pameran Seni Rupa se-Madura Fathurrahman Said, di Bangkalan, Senin, mengatakan, pameran seni rupa itu digelar untuk mengungkapan kritikan pada pemerintah terkait pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji.

"Akibat dari kebikajan tersebut, sebanyak 41 orang meninggal dunia dan 12 anak menjadi yatim di Indonesia. Mereka meninggal dunia karena terkena ledakan tabung gas epliji," katanya.

Fathurrahman menjelaskan, kebijakan tersebut harus dihentikan. "Kami meminta pemerintah supaya menarik tabung elpiji serta perangkatnya. Kemudian diganti dengan tabung elpji dan perangkatnya yang memenuhi standar kelayakan," ucapnya.

Fathurrahman menambahkan, pameran seni rupa itu diharapkan bisa mengetuk pintu hati pemerintah atas kebijakan konversi minyak tanah ke gas elpiji, yang dinilai amburadul itu.

Selain memamerkan karya seni yang bernuansa kritik dalam pelaksanaan program konversi elpiji, banyak pula dipamerkan sejumlah karya seni eksperimental, yang salah satunya berupa kuburan lengkap dengan patung orang berziarah.

Menurut Fathurrahman Said, itu melambangkan bahwa pulau Madura juga memiliki potensi dalam mengembangkan wisata religius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com