Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan Saat Memulai Bisnis

Kompas.com - 27/08/2010, 14:37 WIB

KOMPAS.com — Kurva pemasukan yang menunjukkan penurunan akan membuat seorang pemula bisnis merasa ciut, apalagi jika hal tersebut terjadi di tahun pertama. Ketahuilah bahwa akan selalu seperti itu. Namun, supaya tidak merugi parah, ketahuilah kesalahan-kesalahan yang umum terjadi. Berikut adalah 7 kesalahan terumum yang dilakukan pebisnis pemula dan beberapa saran untuk menghindari kesalahan tersebut dari Joana L Krotz, penulis buku Microsoft Small Business Kit:

1. Tak punya peta
Selalu didengungkan agar para wirausahawan yang ingin memulai usaha untuk mengisi diri dengan bahan bakar "gairah/passion" supaya tak gampang menyerah. Tetapi sejujurnya, Anda tak hanya butuh bahan bakar untuk bergerak saja, Anda butuh rencana!

Ambillah waktu untuk menyelidiki pasar dan target pelanggan, kompetisi, dan hal lainnya. Fokuskan diri untuk menjawab pertanyaan: "Bagaimana caranya menghasilkan pendapatan dari usaha ini?"

Ambil contoh kasus; Anda membuka toko rental DVD karena lokasi yang agak terpojok, Anda memusatkan diri agar terlihat oleh orang lain. Mencoba memeriahkan dekorasi eksterior dan interior agar dilihat orang. Modal Anda pun tersedot ke sana. Alhasil, film-film yang Anda miliki tidak memiliki inventaris yang bagus. Alhasil, para pelanggan yang sudah berhasil masuk, keluar dengan kecewa, Anda pun tak berhasil mendapatkan pendapatan. Pelajaran yang bisa diambil adalah perencanaan yang matang sejak awal dan fokus. Jangan berbuat nekat jika tak ada perencanaan yang jelas.

2. Menjual di bawah harga pasar
"Banyak wirausahawan menilai barang atau menempatkan harga miliki terlalu murah," ungkap Linda Hollander, penulis buku Bags to Riches. Artinya, hal ini akan membuat mereka selalu mengkhawatirkan tentang uang. Setiap kali mereka mendapatkan pesanan, tak ada rasa senang, karena harga yang dipatok terlalu rendah dan tak ada keuntungan yang didapat.

Sebelum mencantumkan harga, lakukan perhitungan. Hitung pengeluaran tetap dan pengeluaran sewaktu-waktu. Lakukan riset pasar dan nilai harga kompetitor. Perhitungkan margin yang Anda butuhkan untuk mendapatkan keuntungan yang dibutuhkan.

3. Memulai bisnis cuma untuk coba-coba
Kebanyakan wirausahawan hanya melihat gambaran besar; tipe visioner, pengambil risiko, pencari tantangan. Makin berhadapan dengan tantangan, makin bersemangat mereka. Tak jarang, tipe ini mencari-cari masalah supaya bisa menemukan tantangan dan merasa lebih bersemangat.

"Pewirausaha yang merasa bosan adalah salah satu senjata pembunuh yang tersembunyi dalam perusahaan kecil yang terlihat sehat," jelas Ralph Warner, penulis buku How to Run a Thriving Business. Tujuan untuk menjalankan bisnis adalah untuk mencetak uang. Jangan mencoba mengambil risiko hanya untuk mendapatkan keseruan. Anda membahayakan seluruh perusahaan dan orang-orang di dalamnya.

4. Tak mengerti tentang marketing sedikit pun
Jarang sekali orang-orang yang baru memulai bisnis menyusun rencana atau menyiapkan anggaran untuk marketing. Umumnya, pemilik usaha baru ini berpikir bahwa marketing adalah pengeluaran yang tak diperlukan. Atau, lebih parahnya, menyamaartikan marketing dengan sales.

"Marketing harus memikirkan tentang penjualan di masa depan. Sementara sales harus memikirkan berapa banyak penjualan yang terjadi hari ini," jelas Rob Gelphman, yang menjalankan perusahaan marketing communications di San Jose, California. Permasalahan mendasarnya adalah kurangnya pengalaman mengenai proses siklus sales. Pemula bisnis biasanya meng-hire orang sales lebih dulu. Idealnya, hire orang yang bisa membantu merencanakan proyek dan menyusun langkah ke depan, baru utus para sales untuk berjualan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com