Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Mengatasi Konflik untuk Bisnis Berpasangan

Kompas.com - 30/08/2010, 07:58 WIB

KOMPAS.com - Perlu pintar menempatkan diri untuk sukses menjalankan bisnis bersama pasangan (suami/istri). Kerjasama yang solid dan pembagian peran menjadi kunci sukses lainnya, selain saling menjaga rasa percaya yang memang sudah ada pada setiap pasangan menikah.

Sepeninggal Sukyatno Nugroho, pendiri restoran Es Teler 77, pada 2007 lalu, Yenny Widjaja, sang istri, memegang tampuk kepemimpinan. Jika sebelumnya Yenny berperan sebagai ratu di dapur Es Teler 77, kini perempuan dengan tiga anak ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Top Food Indonesia.

Hendy Setiono, pendiri sekaligus pemilik usaha waralaba Kebab Turki Baba Rafi, punya kisah serupa tapi tak sama. Pria yang memiliki tiga brand usaha kuliner ini, menyerahkan kepemimpinan brand terbarunya Ayam Bakar Mas Mono kepada istrinya. Bisnis kuliner pun dijalankan bersama hingga kini dengan porsi tugas yang berbeda.

Yenny dan Hendy berbagi pengalamannya kepada Kompas Female dalam menjalani bisnis bersama pasangan.

Mengambil keputusan terbaik bersama pasangan  
Bagi Yenny, menjalani bisnis lebih dari 25 tahun bersama suami, memberikan banyak kisah dan pengalaman. Diakuinya, tak mudah membuat keputusan dalam bisnis yang dijalankan bersama keluarga besar.

"Keluarga lebih banyak godaannya, berbeda pemikirannya sehingga kadang keputusan tidak bisa tegas," papar Yenny usai peluncuran buku Prinsip Di Sini Senang, Di Sana Senang yang berisi perjalanan Sukyatno Nugroho meraih sukses lewat Es Teler 77, beberapa waktu lalu.

Meski tak mudah, Yenny mendorong dirinya untuk tetap tegas mengambil keputusan dalam situasi sulit saat menjalankan bisnis. Terutama ketika konflik internal terjadi, dan terkait dengan suami. Apalagi saat kini suami tak lagi mendampingi.

Bagi Hendy, yang ditemui dalam kesempatan yang sama, perbedaan argumentasi bukan untuk menjatuhkan pasangan tetapi untuk mendapatkan keputusan yang terbaik dari konflik atau masalah yang ada. Konflik harus diselesaikan dengan hati namun tetap profesional, katanya.

"Setiap pasangan harus melihat dari sudut pandang kebalikan. Tujuannya untuk mengambil keputusan terbaik," tambahnya.

Menjadi pelengkap dan menutupi kekurangan pasangan
"Perempuan harus kuat mental dan sabar. Jika ada keburukan pasangan sebaiknya ditutupi demi kebaikan bersama dan menjaga keharmonisan dalam keluarga. Saya berada di tengah dan harus bisa menempatkan diri kapan waktunya bicara, dengan mencari timing yang tepat," jawab Yenny, saat ditanya bagaimana perannya sebagai istri saat mengatasi konflik dalam berbisnis.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com